Pitbull : Beberapa Kisah Nyata Seputar APBT Di Indonesia        (15 komentar)

02 Juli 2005 - 02:07

Oleh Ir.Tony Jusuf

Secara pribadi, saya sangat tidak mengharapkan jika Pitbull (APBT) digunakan untuk keperluan yang illegal ataupun diberikan penanganan yang salah dari para pemilik Pit Bull sendiri . Terkadang beberapa orang (sebenarnya tidak semua) dari para penggemar APBT terbuai/ terlena/ terlalu bangga dengan beberapa keistimewaan trah ini. Sehingga hanya point-point keistimewaannya saja ( contoh: gigitan kuat) yang ditonjolkan tanpa mengerti konsep dasar memiliki APBT. Ada yang terlarut dengan kehebatannya sehingga selalu sibuk mengadu anjingnya, ada yang meremehkan cara-cara penanganan karakter APBT sehingga karakter anjingnya berubah/ menyimpang, ada juga yang melatihnya dengan tidak tepat/ salah cara, sehingga membuat karakter anjingnya berubah menjadi agresif.

Konsep dasar memelihara APBT, menurut pandangan saya adalah pertama kita harus mengerti mengenai ciri/corak/ sifat dari temperamen anjing yang kita pelihara (meski sama-sama jenis APBT namun dapat saja berbeda temperamennya, maka jika kita mendapatkan anakan dengan temperamen yang agak tinggi maka harus segera diturunkan) agar pembentukan karakternya ketika dewasa dapat menjadi APBT yang baik. APBT lebih baik dibentuk karakternya sesuai dengan sifat aslinya yaitu anjing yang pemberani,namun loyal, familiar, stabil terhadap gangguan jahil dari anak-anak, orang tak dikenal, tamu dan hewan lainnya. Mereka tidak pantas dan tidak layak diperlakukan sebagai "alarm dog" atau "agresif-dog", karena itu bukan tabiat aslinya. Lebih baik tetap menjadikan APBT sebagai anjing rumahan (seperti Golden Retriever) yang menyayangi anak kecil, tamu kita, anggota keluarga, dan orang tak dikenalpun sebatas orang yang tak dikenal itu tidak berbuat kejahatan, karena memang seperti itulah sifat dasar Pit Bull. Sayangnya beberapa orang tidak suka dengan sifat Pit Bull yang seperti ini, sehingga mereka merubahnya dengan cara provokasi, agresifitas ditingkatkan, emosi dinaikkan,dsb agar anjingnya dapat segalak anjing penjaga (contoh :Dobermann) yang telah dilatih khusus sebagai anjing penjaga pabrik. Mereka tidak menyadari berbagai kemungkinan yang terjadi, dan mereka tidak percaya bahwa sebenarnya APBT tanpa perlakuan seperti itu justru lebih baik, karena APBT mempunyai insting/ naluri alami untuk melindungi keluarganya (Natural Guardian).

Beberapa kisah nyata dibawah ini, saya tulis dengan sebenarnya, saya harap dapat membantu sebagai bahan masukan bagi para pemula/ penggemar APBT yang berminat memeliharanya dengan baik, sehingga dapat mengantisipasi dengan beberapa tindakan pencegahan, agar tidak mengalami hal buruk seperti beberapa kejadian dibawah ini, namun mengalami kejadian yang baik seperti dibawah ini:

"Gendut" dengan Ownernya (BD), Jelambar- Jakarta.

Gendut adalah seekor APBT betina dewasa impor US, yang sangat disayang oleh pemiliknya. Seperti sifat dasar APBT lainnya, ia sangatlah ramah dan bersahabat terhadap tamu, anak kecil yang tidak dikenal, dan anjing kecil lainnya. Gendut tidak pernah dilatih untuk menjadi anjing penjaga, tidur didalam kamar pemiliknya , bermain bersama anak-anak, dan terkadang dilepas dihalaman rumah. Suatu hari Pemiliknya meninggalkan rumah, sehingga hanya Gendut yang menjaga rumah itu. Sekawanan penjahat berhasil memasuki rumah tetangga BD yang berada tepat disebelah rumah yang ditempati BD (pemilik Gendut), dan rupanya penjahat telah mencoba masuk ke rumah BD dengan cara berusaha membuka gembok pintu, namun usaha itu gagal setelah Gendut dengan sigap menggonggong dan menabrak pagar untuk menangkap penjahat itu. Setelah hari itu Gendut tetap kembali menjadi anjing yang ramah, bersahabat seperti sediakala.

"Crazy" dan pemilik yang "Crazy" (Mr.Crazy).

Crazy adalah seekor APBT, jantan, dewasa yang dipelihara oleh seorang kaya hanya untuk gengsi dan pamernya saja. Sebenarnya ketika kecil anjing ini baik sekali seperti sifat dasar APBT pada umumnya. Namun seiring dengan pertumbuhan dan perkembangannya, Crazy dibentuk dan dilatih oleh pemiliknya untuk bertindak agresif terhadap apa saja : orang asing , anak kecil dan para tamu yang hendak mengunjungi rumahnya dan juga binatang apa saja diluar rumah. Namun yang lebih buruknya adalah bukan obedience terlebih dahulu yang ditingkatkan namun agresifitas yang lebih ditingkatkan sehingga Crazy mengalami penyimpangan karakter, dia menjadi anjing yang terlalu sensitif dan langsung bertindak agresif terhadap suara orang asing / tamu. Tidak jarang pemiliknya memprovokasi Crazy agar bertindak brutal dan menyuruh orang lain untuk selalu memukul Crazy dengan tongkat kayu secara keras setiap hari dengan maksud agar Crazy lebih agresif dan lebih agresif lagi ,dan semakin sensitif dan brutal terhadap siapa saja kecuali pemiliknya (dijadikan type one-man-dog yang ganas) . Suatu hari pemiliknya mendapatkan tamu yang baru datang kerumahnya dan waktu itu Crazy masih berada didalam kandang. Dari dalam kandang Crazy sudah menggonggong terus. Pemiliknya sedang tidak berada di tempat waktu itu, dan suatu kejadian yang buruk terjadi, Crazy terlepas dari kandang dan kebetulan melihat tamu itu membawa tongkat kayu, sehingga Crazy langsung menyerang dan menggigit orang tersebut. Untung ada perawat Crazy yang langsung menolong tamu itu. Akhirnya orang tersebut dapat ditolong , meski dengan beberapa jahitan. Crazy ditarik oleh perawatnya, dan pemiliknya harus berurusan dengan rumah sakit dan tamu tersebut. Hal ini sebenarnya bukan salah si-anjing, namun karena penanganan yang salah/keliru dari pemiliknya dengan cara meningkatkan agresifitasnya secara berlebihan dan tanpa kontrol ataupun tanpa latihan kepatuhan/ obedience.

Harley dan Bagong ganas seberat 160kg type"Bagong Bantang"- Bandung, Jawa Barat.

Pada pagi hari itu suasana cukup cerah dengan suara anjing yang menggemuruh karena mencium bau bagong (babi hutan buas) didalam gedek (gedek=kalangan= arena adu anjing dengan babi hutan di Jawa Barat sejak tahun 1970an). Lain dari biasanya, tempat adu bagong disini, kali ini sengaja menyediakan tantangan berat/ gila bagi puluhan ekor anjing APBT, terrier dan mixbred. Mengapa disebut tantangan berat, karena kali ini Panitia merencanakan pertarungan spektakuler dengan mengeluarkan Bagong Bantang seberat 16okg !!. Acara dimulai sejak pagi jam.8, namun hingga jam.11 siang tidak ada seorangpun pemilik anjing yang berani memasukkan anjingnya, meskipun diperkenankan panitia jika babi besar boleh sekaligus dilepas 2 atau 3 Pit Bull melawan 1 Bagong 160kg !!! Perlu dketahui pada umumnya bagong yang dipertarungkan dengan seekor Pit Bull 30kg adalah bagong dengan berat 50-60kg. Akhirnya panitia menghubungi via telp kepada Bpk.Asep pemilik seekor APBT jantan 2 tahun (25kg) bernama Harley. Setelah kesepakatan didapat, Harley dibawa untuk dimasukkan kedalam ring adu. Tidak seperti anjing mixbred , Harley sangat tenang,namun penuh dengan percaya diri. Ketika dimasukkan, Harley langsung berlari menerjang Bagong itu seperti sebutir peluru yang ditembakkan dari sebuah Pistol. Dapatkah anda bayangkan, bagaimana kelanjutannya ? 5 menit pertama Harley dibuat menjadi seperti bola sepak pada pertandingan sepak bola, Harley dilempar keatas setinggi 2 meter dan ditabrak hingga terlempar sejauh 7 meter. Harley bermandikan darah, warna badannya berubah menjadi merah akibat darahnya, tidak terhitung berapa sobekan/ jahitan yang akan dilakukan. Namun tiba-tiba penonton dibuat terpana dengan suara Bagong yang menjerit kesakitan ketika akhirnya Harley berhasil menggigit secara keras dibagian telinga Bagong itu. Penonton bersorak-sorai untuk Harley. Tak lama kemudian panitia mengeluarkan Harley yang dianggap sudah mengantongi sukses . Meski terluka parah sekali, namun Harley tidak pernah sedikitpun mundur, bahkan ia memperlihatkan kekuatan & keberanian leluhurnya: "Original Bulldog" seperti yang dahulu diadu melawan Banteng Inggris. Selanjutnya APBT-APBT urutan nomor ke-2,3,4 dst dimasukkan dengan cara berdua. Namun hingga nomor urut ke.10 semua APBT hancur penuh jahitan terkena taring Bagong besar itu. 3 hari kemudian setelah melewati pengobatan Harley meninggal. Namun namanya tidak pernah dilupakan oleh para dogfighter didaerah itu.

Boy (4 bulan) dengan Bagong 70kg, Cilenyi, Bandung.

Boy adalah Pit Bull jantan- bloodline Garner, yang baru saja berusia 4 bulan, berwarna hitam bertampang lucu dengan sifat familiar terhadap anak & orang lain. Boy dirawat oleh Iwan dan dibesarkan di Jakarta dengan kasih sayang penuh dari Iwan. Sekali-kali Iwan memberikan latihan untuk menggigit celana Jeans bekas atau menggigit ban sepeda. Sejak kecil Boy belum pernah melihat babi hutan. Namun waktu berumur 3 bulan pernah membunuh seekor Musang liar dewasa yang melintas area rumahnya. Boy membunuh Musang besar itu dengan sangat mudah seperti semudah membunuh kucing rumah dengan hanya satu kali gigitan di leher. Anjing ini mempunyai keberanian yang sangat tinggi, gigitannyapun sangat kuat, namun Pemiliknya belum yakin Boy memiliki mental yang baik. Pemiliknya sengaja memberikan latihan dasar agar kelak dewasa dapat melakukan pengujian gametest dengan anjing Pit Bull yang seimbang. Namun karena pada saat itu tidak ada lawan yang seimbang ataupun Bagong yang berukuran kecil, maka Boy terpaksa dibawa ke Bandung untuk diuji dengan Bagong seberat 70kg. Bagaimana pertarungannya? Tentu tidak imbang, Boy melaju dengan pesat, namun ketika dekat Boy dilempar Bagong dengan kencang sejauh 3 meter seperti bola basket membentur keras pagar pengaman keliling. Boy terjatuh namun selalu bangun & menyerang kembali.Beberapa kali Boy terlempar, namun tidak pernah putus harapan, dan akhirnya Boy berhasil mendapatkan satu gigitan yg mengunci (locking jaw) pada leher Bagong tsb. Para penonton melihat dengan kagum, dan setelah itu Boy mendapatkan 5 jahitan dipunggungnya.

Kooch dengan Boxer impor.

Kooch adalah seekor APBT jantan Red-rednose milik Bpk.Rh, keluarga Rh adalah keluarga penyayang anjing, dan sudah banyak anjing impor yang dipeliharanya. Salah satunya adalah seekor Boxer Champion yang diimpor dari negri Belanda, Boxer jantan berwarna loreng dan berumur 2 tahun. Ketika Boxer itu berumur 2 tahun, Rh membawa pulang seekor anakan APBT lokal jantan berusia 2 bulan yg bernama Kooch. Kooch adalah red-rednose APBT. Rh membesarkan Kooch bersamaan dengan Boxer importnya. Seringkali Kooch dan Boxer itu saling berkejaran untuk merebut bola yang dilemparkan Rh. Biasanya karena Kooch lebih muda, maka bola selalu dipaksa rebut oleh Boxer itu, hingga Kooch harus selalu mengalah pada setiap permainan bola. Namun suatu waktu Rh tidak menyadari seiring perkembangan Kooch yang bertambah dewasa, Kooch juga menjadi semakin kuat dengan temperamennya yang kuat. Pada suatu hari Kooch yang sudah berumur 7 bulan itu sedang berebut bola dengan anjing Boxernya. Saat itu Rh turun kebawah meninggalkan kedua anjingnya yang berada dilantai.2. Tiba-tiba terdengar suara "Praaang- praang", kaca jendela showroomnya pecah. Rh melihat keatas dan menyaksikan Kooch sedang membanting-banting Boxer besar itu keatas kaca jendela seperti sebuah boneka. Rh bergegas naik untuk memisahkan perkelahian anjingnya. Namun sayang Boxer itu akhirnya tidak dapat diselamatkan karena terdapat sobekan yang besar dileher Boxer akibat gigitan Kooch. Setelah kejadian itu Kooch kembali berperilaku seperti biasa, anjing yang stabil dan baik, namun tetap tidak mau didominasi ataupun diintimidasi oleh anjing-anjing lainnya.

Sumber foto : http://www.gecoland.it

Bookmark Kirim ke teman Versi cetak Komentar
Penilaian Saya:  
Komentar Saya:

Artikel Sebelumnya:

Quiro Vom Baruther Land

Artikel Selanjutnya:

Tips Memelihara Chihuahua

 Suara Kita Terkini

FREE ADOPT ANJINGFREE ADOPT ANJING
Julio - 15 Maret 2024 - 15:23

Hibah Anjing DachsunHibah Anjing Dachsun
Marcelina - 15 Maret 2024 - 11:38

Anjing Mix BreedAnjing Mix Breed
Puji Santoso - 13 Maret 2024 - 16:30

ADOPSI PUPPY MIX TERIERADOPSI PUPPY MIX TERIER
Caca - 13 Maret 2024 - 11:22

Open Adopt Sepasang Border Collie DewasaOpen Adopt Sepasang Border Collie Dewasa
Toho - 11 Maret 2024 - 13:20

Mencari Lowongan PekerjaanMencari Lowongan Pekerjaan
Arta Syhary Agyl - 10 Maret 2024 - 19:45

Loker Kennel Boy And Dog WalkerLoker Kennel Boy And Dog Walker
Rendy Pratama - 04 Maret 2024 - 12:44

Open Adopsi Anjing Mix YorkshireOpen Adopsi Anjing Mix Yorkshire
Ferdinand Leonardi - 03 Maret 2024 - 12:20

Dicari Kennel Girl Tinggal DalamDicari Kennel Girl Tinggal Dalam
John - 29 Pebruari 2024 - 08:40

Free AdoptFree Adopt
Elizabeth - 27 Pebruari 2024 - 16:08

Mencari Kennel Boy Untuk Anjing Saya Belgian MallinoisMencari Kennel Boy Untuk Anjing Saya Belgian Mallinois
Chika - 24 Pebruari 2024 - 15:04

Open Adopt Dihibahkan Anjing Senior Ras Mini PincherOpen Adopt Dihibahkan Anjing Senior Ras Mini Pincher
Erica - 23 Pebruari 2024 - 15:25