Filial Degeneration         (7 komentar)

Oleh Ir.Tony Jusuf

Tweet

Artikel ini untuk menjelaskan kepada para pecinta APBT, mengenai hal-hal yang unik dalam membreeding APBT, dan memberi kabar baik / harapan besar bagi pemilik baru APBT yang sudah memiliki APBT dengan bloodline Purebred APBT(namun bloodline yang kurang terkenal) tapi dengan standard temperamen dan fisik dan performance yang baik. Percayalah pada bloodline anjing anda sendiri jangan terlalu hanya mengejar nama besar bloodline tertentu tanpa melihat kualitas individualnya/ daya turunnya. Dan tidak seharusnya untuk bersikap fanatik terhadap suatu bloodline tertentu ataupun merasa minder/ “under level� dibanding bloodline-bloodline tertentu yang sudah terkenal.

Didalam breeding APBT terkadang kita dapat saja membreeding dua anjing Top dengan darah Topbloodline, dengan maksud agar anakannya dapat serupa kualitasnya dengan indukannya, namun apa yang didapat ? ternyata dari breeding 2 anjing Top tersebut dapat saja menghasilkan anjing dengan kualitas buruk! !!. Pengertian kualitas buruk ini adalah kualitas anakan yang mundur kebelakang dibawah kualitas indukannya, dan menjadi anjing dengan kualitas yang rata-rata saja. Sehingga ada istilah “tanam kentang- panen singkong� dan keterbalikannya:� tanam singkong– panen kentang� . Jadi menurut opini saya jika kita telah membreeding sekian tahun dengan konsiten mencari kualitas factor temperamen-contoh : keberanian, keteguhan, kestabilan, dan faktor performance- contoh: agility, power, bite pressure, (jadi bukan semata-mata anatomi), maka meskipun kedua anjing Top melahirkan anakan yang kualitasnya menurun (bibit kentang yang murni mengeluarkan singkong), maka janganlah khawatir sebab anakan tersebut (singkong) dapat saja dibreeding lagi dengan teknik yang baik dan menghasilkan anakan bagus lagi seperti kakek / neneknya (kentang). Demikian juga jika anda membreeding 2 anjing dengan kualitas biasa saja (tapi Purebred ) maka bisa saja kemungkinan mendapatkan anakan yang bagus melebihi kualitas indukannya.

Pada saat anda membreeding 2 anjing Top kemudian anakannya mengalami kemunduran kualitas, kembali menjadi kualitas yang rata-rata maka hal ini disebut :� Filial Degeneration� (kembali mundur pada kualitas yang rata-rata). Kasus yang berbeda dengan membreeding 2 ekor anjing yang biasa saja, namun bisa menghasilkan anjing �Game�, maka disebut keterbalikan dari :�Filial Degeneration�.

Hal ini terjadi karena terdapat “lompatan gen yang baik/ yang buruk� dari kedua indukannya pada saat ke 2 gen dari indukan yang Top bertemu, sehingga mengakibatkan penurunan kualitas. Sedangkan pada saat anda menternakan ke.2 anjing yang memiliki kualitas biasa saja (namun Purebred) maka bisa saja menghasilkan beberapa anakan anjing �Game� (anjing dengan temperamen baik dan sifat pantang menyerah). Ini disebabkan ketika kita menternakkan ke 2 anjing “average dog� (anjing yang kualitasnya biasa-biasa saja), maka pada saat itu kita mempunyai kemungkinan untuk menerobos/ menggeser gen-gen yang salah/buruk dan memberikan kemungkinan secara acak agar gen yang membawa sifat: “gameness� muncul kembali dari kedua indukannya yang kurang Game tadi. Tentu saja ada harga/ pengorbanan yang harus dibayar.

Secara umum, gameness dapat tergantung dari banyaknya jumlah gen yang berbeda yang bekerja/ bertemu secara bersamaan dalam suatu perkawinan anjing.

Jawabannya adalah: selalu konsisten dalam membreeding untuk tujuan meningkatkan kualitas bloodline kita dan yang penting : “berusaha meningkatkan ‘average quality’ (kualitas rata-rata) dari tiap- tiap hasil breeding anakan anjing Pit Bull kita. Dengan maksud apabila terjadi “Filial degeneration� maka anakan yang terlahir meskipun kembali mundur ke ‘average quality’ tadi maka tetap saja tidaklah terlalu buruk kualitasnya !! Pengertian disini adalah : Jangan pernah mengkawinkan anjing �Cur-dog�(Pit Bull dengan temperamen yang kurang baik), dan selalu gunakanlah anjing dengan kualitas individual yang bagus.

Ada banyak model breding yang dapat digunakan seperti: “best to Best�, Inbreeding, Linebreeding, dan out cross Sebenarnya ada beberapa kelebihan dan kekurangan dari masing-masing teknik diatas. Contoh : ada banyak anggapan baik ataupun buruk dari efek teknik Inbreeding, namun apabila peternak dapat menguasai dan berhati-hati dalam breeding programnya (contoh: membuang kualitas yang buruk), maka mungkin saja teknik ini dapat dipakai, dengan beberapa persyaratan (faktor pemilihan yang selektif).

Secara umum ada pendapat yang mengatakan teknik Inbreding memungkinkan untuk mengurangi “Fertility� (tingkat kesuburan) dan juga “size�(ukuran). Bagaimanapun juga, proses genetik dalam perkawinan memperlihatkan jika teknik Inbreeding yang tinggi/ekstensif maka akan memungkinkan untuk kehilangan gen yang kuat ketika kita menyilangkan (outcross) dengan bloodline lain.

Sehingga pada akhirnya, kami lebih mempunyai keyakinan dalam membreeding Pit Bull untuk menggunakan teknik �Best to Best� dibanding tetap diam dalam satu strain tertentu saja, namun tidak bisa meningkatkan kualitas dengan selektif.