Oleh Rachmatdi Hatmosrojo, SH (Chambaraya DTC)
Pedoman atau Standart latihan ini merupakan ringkasan yang diadopsi atau terjemahan dari buku atau peraturan Standart pelatihan anjing telah yang dikeluarkan oleh SV Jerman mengenai Dasar pendidikan / Latihan serta Karya Guna sesuai dengan Standarisasi ( Prufungsordnung ) yang berlaku.
Pedoman dan standarisasi ini juga dipergunakan dalam latihan atau ujian Karya Guna mulai dari kwalifikasi BH ( Begleithunt ), Sch H A ( Schutzhund ), Sch H 1,II, dan III sehingga tidak terdapat kerancuan. Standart ini digunakan oleh IGSC.
A. Jenis Latihan & Penjelasannya
1. Sikap Anjing Dalam Posisi Sedang Berjalan Dengan Menggunakan Tali Penuntun / Tanpa Tali Penuntun Selama Latihan.
Pada saat berjalan dan anjing diberi komando “Heel / Samping / Fuss�, anjing dengan gembira dan penuh perhatian akan merapatkan pundaknya pada sisi lutut atau kaki kiri pelatih untuk berjalan, berbelok, dan melewati kerumunan orang.
Pada waktu melakukan gerakan ini, hendaknya tali penuntun harus selalu dalam keadaan tergantung kendor pada leher anjing, dan tali harus dipegang oleh pelatih dalam posisi ditangan sebelah kiri ketika berjalan.
Posisi anjing pada saat berjalan harus selalu tepat berada di samping pelatih dan jika berhenti maka anjing dengan sendirinya segera duduk dengan tenang dan penuh perhatian di samping pelatih.
Perubahan langkah juga harus diperhatikan pada saat berjalan normal, berlari cepat (tidak boleh spint) dan berjalan perlahan, harus segera bergerak, tidak boleh perlahan-lahan, terutama dari lari cepat menjadi jalan perlahan.
Pada saat memulai dan terjadi perubahan langkah saja yang diperbolehkan atau di izinkan untuk memberi perintah “Hell / Samping / Fuss�, dan jumlah langkah harus sesuai dengan skema latihan yang tertera dan telah menjadi syarat minimal.
2. Melalui Kerumunan Orang Asing / Berjalan Di Tempat Yang Ramai.
Dalam ujian tingkat BH, SchH A, SchH 1dan 2, ketika berjalan melalui kerumunan orang yang bergerak, seekor anjing dapat melakukannya dengan mempergunakan tali penuntun atau tanpa tali, tetapi untuk tingkat SchH 3 Harus tanpa tali penuntun.
Setiap latihan, anjing harus berputar kekiri sekali dan sekali berputar kekanan, serta membentuk konfigurasi angka 8 melalui kerumunan orang yang bergerak. Setiap kali melewati kerumunan orang, sedikitnya harus berhenti sekali didekat satu orang dan juri berhak untuk memberi perintah pengulangan jika dianggap perlu.
Setelah anjing berada diluar kerumunan orang banyak untuk latihan tingkat BH, SchH 1 dan SchH 2, maka Tali Penuntun Harus Dilepaskan. Setelah itu pelatih dan anjingnya segera kembali ke posisi awal dan anjing hanya boleh di puji setelah meninggalkan kerumunan orang banyak dan mengambil sikap kembali ke posisi awal dan anjing hanya boleh dipuji setelah meninggalkan kerumuan orang banyak dan telah kembali keposisi awal dimulainya rangkaian pengujian / latihan.
3. Test Sikap Anjing Terhadap Suara Tembakan atau Suara Keras.
Test sikap anjing terhadap suara tembakan dilaksanakan pada saat latihan berjalan tanpa tali penuntun saat berjalan lurus pertama dan saat latihan “di bawah gangguan�. Test terhadap suara tembakan hanya ada 2 kali dengan mempergunakan pistol berkaliber 6 mm, sedangkan jarak tembakan harus diberi selisih waktu sekitar 5 detik. Tembakan pertama dilakukan dari jarak kira-kira 15 langkah dari posisi anjing, sedangkan test tembakan pada SchH 3 dilaksanakan pada saat anjing dalam posisi ditinggalkan pelatih dan tidak dapat melihat pelatihnya.
Catatan.
Pada suatu permasalahan yang meraguknan, maka juri atau penguji harus mengulangi test dengan suara tembakan dan menyuruh pelatih untuk memasang tali penuntun pada anjing. Setelah berjarak sekitar 15 langkah maka juri melepaskan tembakan 2 kali dan anjing harus tetap berdiri pada posisi tali penuntun bergantung kendor. Jika anjing menunjukan gejala takut, maka jauri harus segera mengeluarkan anjing dari ujian dan anjing tersebut dianggap gugur atau tidak mendapat nilai.
4. Pemberian Komando / Perintah Selama Latihan
Latihan duduk / Sit / Sitz, Tiarap / Down / Platz, dan berdiri / Stand / Steh dilaksanakan masing-masing hanya dengan satu kali perintah saja dan tambahan satu kali perintah lagi hanya diijinkan segera menyusul perintah yang sama. Jika anjing melakukan gerakan yang tidak sesuai dengan perintah yang dimaksud, maka anjing tidak akan memperoleh nilai penuh.
5. Membawa Benda
Jika dalam posisi membawa barang dan anjing diberi komando hingga 3 kali untuk melepaskan barang, anjing tetap tidak mau melepaskan kayu dumbel yang dibawanya, maka latihan itu akan segera diakhiri dengan nilai 0 (NOL).
6. Duduk Dalam Gerakan Berjalan
( Perintah Yang Diberikan “Heel / Samping / Fuss� dan “Sit / Duduk / Sitz� )
Pelatih memulai dari posisi awal berjalan dan anjing bebas mengikuti berjalan lurus kedepan dengan langkah normal. Setelah berjalan 10-15 langkah dan mendengar perintah “Sit� dari pelatih yang masih terus berjalan maju tanpa menengok, maka anjing harus segera duduk tenang dan setelah berjalan kira-kira 30 langkah maka pelatih harus berhenti dan segera berbalik menghadap kearah anjingnya. Juri memerintahkan pelatih untuk berjalan menuju anjingnya dan berdiri disebelah kanannya seperti posisi awal.
Apabila anjing tidak duduk, melainkan tiarap atau tetap berdiri, maka bagi kelas BH, SchH A dan SchH 1 nilainya dikurangi 5, sedangkan bagi kelas SchH 2 dan SchH 3 nilainya dikurangi 3
7. Tiarap Dan Panggilan Untuk Datang
( Komando “Heel / Samping / Fuss�, “Down / Tiarap / Platz�, “Here / Sini / Hier�atau “Nama Anjing “ dan “Fuss� )
a. Bagi Kelas BH, SchH A, SchH 1 dan 2
Pelatih memulai dari posisi awal bersama anjingnya yang bebas mengikutinya dengan berjalan lurus kedepan dengan langkah normal. Setelah mencapai 10 sampai dengan 15 langkah maka anjing harus segera tiarap setelah mendengar perintah “Down / Plazt� dari pelatih yang terus berjalan maju tanpa menengok.
Setelah berjalan sekitar 30 langkah maka pelatih harus berhenti dan segera berbalik arah menghadap anjingnya, juri kemudian akan memerintahkan pelatih untuk memanggil anjingnya dengan perintah “Here / Hier� atau dengan memanggil “nama anjing.�.
Anjing harus segera berlari dengan gembira langsung menuju pelatihnya dan duduk dengan rapat dan Tepat dihadapan pelatih, dan bila pelatih memberi perintah “Heel / samping / Fuss� maka anjing harus segera mengambil posisi awal disebelah kiri pelatih
Jika pada waktu latihan Tiarap, anjing tetap berdiri atau duduk maka nilainya dikurangi 5.
b. Bagi Kelas SchH 3
Pelatih hendaknya memulai latihan dari posisi awal bersama anjingnya yang bebas mengikutinya berjalan lurus kedepan dengan langkah normal. Setelah anjing dan pelatih berjalan mencapai jarak 10-15 langkah, maka anjing harus segera berlari bersama pelatihnya setelah mendengar printah “Samping / Hell / Fuss� dari pelatihnya. Jika telah mencapai sekitar 10-15 langkah lagi, maka latihan dapat diteruskan seperti pada materi kelas BH, SchH A, SchH 1 dan 2,dimana anjing diperintahkan untuk Tiarap oleh pelatih yang terus berjalan maju tapa menengok.
8. Mengambil / Membawa / Benda Pada Tanah Datar.
( Perintahnya “Take / Ambil / Bring�, “Loss / Lepas / Aus�, dan “Hell / Samping / Fuss� )
Kelas SchH A : Nilai 10, berat benda 650 Gr.
Kelas SchH 1 : Nilai 10, berat benda 650 Gr.
Kelas SchH 2 : Nilai 10 , berat benda 1000 Gr.
Kelas SchH 3 : NNilai 10 , berat benda 1000 Gr .
Catatan :Benda terbuat dari Dumbel Kayu
Anjing harus duduk dekat pelatih dalam posisi seperti awal tanpa tali penuntun dan pelatih segera melempar benda kayu kedepan minimal 10 langkah. Jika benda telah jatuh ketanah dan berhenti, maka pelatih segera memberi perintah “Take / Ambil / Bring� pada anjingnya. Anjing harus segera berlari menuju benda tersebut untuk mengambilnya dan membawa kembali benda tersebut kepada pelatihnya. Anjing harus segera kembali duduk berdekatan dihadapan pelatih sambil tetap membawa benda pada mulutnya.
Setelah 3 detik, maka pelatih memberikan perintah “Loss / Lepas / Aus� sambil mengambil benda dari anjingnya, dan anjing harus tetap dalam posisi duduk di hadapan pelatihnya. Benda harus tetap dipegang oleh pelatih pada tangan kiri atau tangan kanannya. Setelah beberapa detik kemudian pelatih kembali memberi perintah “Heel / Samping / Fuss� agar segera mengambil posisi awal ( Duduk disamping Kiri Pelatih ).
9. Lompat Rintangan Setinggi 1 M.
( Perintahnya “Jump / Lompat / Hopp�, “Take / Ambil / Bring�, “Loss / Lepas / Aus�, dan “Heel / Samping / Fuss�).
Setiap selesai menjalankan serangkaian gerakan / perintah maka pelatih dan anjingnya harus selalu kembali siap pada posisi awal dan segera mengambil jarak yang cukup untuk ancang-ancang sehingga anjing dapat melompati rintangan guna mengambil benda yang dilemparkan pelatih pada jarak tertentu / cukup jauh. Anjing harus dengan tenang dan kembali pada posisi awal sampai ada komando “Lompat�.
Perintah “Jum / Lompat / Hopp� diberikan pada saat benda sudah jatuh ketanah dan tidak bergerak lagi, sedangkan perintah “Take / Ambil / Bring� diberikan ketika anjing sedang melompatirintangan dan anjing tidak diijinkan untuk melakukan lompatan percobaan.
10. Penilaian
Pengurangan Nilai – 4 (Dikurangi 4 Nilai).
- Anjing menjatuhkan benda yang dibawa.
- Anjing ragu-ragu untuk mengambil benda.
- Anjing mempunyai sikap tidak tenang, atau asal-asalan.
- Anjing bersikap lambat dalam menjalankan perintah / pada waktu membawa benda.
- Anjing bermain dengan benda yang dibawanya,atau juga mengunyah benda yang ada di mulutnya.
Untuk mendapat nilai tertinggi pada waktu mengambil benda, maka anjing harus mempunyai sikap yang tenang dan memegang benda dengan erat.
Pada waktu lompat rintangan, penilaian secara parsial dimungkinkan jika anjing memenuhi 2 kriteria dari 3 kriteria yang berdasarkan persyaratannya, yaitu;
- Lompat menuju benda
Melompat menuju benda, mengambil dan melompat kembali sambil membawa benda Tanpa kesalahan maka akan mendapat nilai 15.
- Mengambil Benda.
Melompat menuju dan kembali melompat balik tanpa membawa benda maka nilainya dapat dikurangi 5.
-Lompat balik dengan membawa benda
Melompat menuju benda, mengambil benda dan kembali tanpa melompat dengan membawa benda maka nilainya dikurangi 5.
Sedangkan untuk kesalahan-kesalahan lain dapat juga mengurangi nilai perolehan pada waktu pengujian.
Dispensasi :
Jika letak benda yang dilemparkan terlalu jauh kesamping maka atas persetujuan juri, pawing boleh mengulangi kembali lemparan bendanya agar posisi benda benar-benar berada didepan atau diseberang rintangan. Pada waktu pelemparan benda maka anjing harus tetap pada posisi awal.
Jika dalam pemberian 3 kali perintah “Loss / Lepas / Aus� tapi anjing tetap tidak mau melepaskan gigitannya pada benda yang dibawanya, maka anjing itu akan dinyatakan gugur dengan Nilai 0.
11. Maju Sendiri Ke Muka.
( Perintahnya “Heel / Samping / Fuss�, “Go / Maju / Voraus�, “Down / Tiarap / Platz� dan “Sit / Duduk / Sitz�).
Juri akan meminta pelatih bersiap pada posisi awal. Juri akan segera memerintahkan pelatih dan anjingnya untuk melangkah maju kearah yang ditunjukan juri sejauh 10-15 langkah.
Dengan perintah “Go / Maju / Voraus�, maka anjing akan berlari dengan cepat lurus kedepan dengan jarak minimal sejauh 30 langkah, dan sementara itu pelatih tetap berdiri di tempat saat perintah “Go / Maju� diberikan, dan perintah “Go / Maju� boleh diberikan sambil mengayunkan tangan kedepan. Setelah anjing mencapai jarak yang diharapkan, atau sedikitnya 8 langkah dari tepi lapangan latihan, maka pelatih harus
memberi perintah “Down / Tiarap / Platz� atau jika juri memerintahkan pelatih untuk menghentikan anjingnya dan pelatih harus segera memberi perintah “Tiarap�.
Setelah juri memberikan aba-aba dan anjing harus dalam posisi tiarap maka pelatih mendatangi anjingnya. Pelatih mengambil posisi disebelah kanan anjingnya dan memberikan perintah “Duduk�setelah beberapa detik berdiri disebelah anjingnya. Anjing harus segera duduk dan kembali mengambil posisi awal.
Kesalahan – Kesalahan Berat Yang Perlu Diperhatikan Seperti :
- Pelatih berulang kali mengangkat lengannya
- Anjing berlari kesamping dan tidak berlari kedepan, atau ragu-ragu untuk tiarap, dan juga jika terlalu dini tiarap.
- Anjing terlalu dini bangun / duduk ketika pelatih menghampirinya.
12.Tinggal Dalam Posisi Tiarap Dengan Diberikan Gangguan.
( Perintahnya “Down / Tiarap / Platz� dan “Sit / Duduk / Sitz� )
Pada waktu awal latihan ketaatan untuk anjing lain, pelatih harus meniarapkan anjingnya pada posisi awal yang telah ditetapkan oleh juri. Anjing dalam posisi tanpa tali penuntun dekat dengan suatu benda sebagai suatu bentuk gangguan dan pelatih harus meninggalkannya untuk jarak kira-kira 30 langkah dengan posisi berdiri dan membelakangi anjingnya. Sedangkan untuk pengujian SchH 3 maka pelatih harus tidak terlihat oleh anjingnya ( pelatih bersembunyi ).
Pelatih tidak diperbolehkan meninggalkan tempat dan anjingpun harus dengan tenang dalam posisi tiarap, maka juri akan segera memberi aba-aba kepada pelatih untuk berjalan kembali menuju anjingnya (anjing dijemput) dan pelatih mengambil posisi berdiri disebelah kanannya. Setelah beberapa detik kemudian maka pelatih segera memberi perintah “Duduk� dan anjing segera duduk serta mengambil posisi awal.
Apabila anjing dengan tidak tenang dan posisinya sedang Duduk / Berdiri / Tiarap atau bahkan meninggalkan tempatnya lebih dari 3 m, makaa nilainya harus dikurangi. Pada saat sebelum latihan membawa benda pada tanah datar dan anjing meninggalkan tempat lebih dari 3 m, maka anjing tersebut akan mendapat Nilai 0 (Nol).
Apabila anjing bangun sambil menyongsong kedatangan pelatih yang menghampirinya maka anjing itu hanya akan dinilai cukup, sedangkan untuk anjing dikelas BH yang meninggalkan tempatnya secara dini akan memperoleh Nilai 0 ( Nol ).
Catatan : Anjing Betina Yang Sedang Mens (Datang bulan) harus diuji ditempat terpisah atau diuji paling terakhir.
B. Kepatuhan Serta Penjelasan Latihan
Kelas BH
Total Nilai 60
Ketentuan Umum.
Pada saat semua anjing Trah berusia 12 bulan, baik jenis anjing besarmaupun jenis anjing kecil berhak mengikuti ujian BH ini dan setiapm akhirujian seekor anjing tidak akan memperoleh hasilnya dalam NILAI / ANGKA, melainkan hanya dengan predikat “LULUS� atau “TIDAK LULUS� dari juri. Seekor anjing dapat dinyatakan lulus ujian apabila pada bagian A pengujian anjing telah me4ndapat nilai minimal 70%, sedangkan dibagian B yaitu juri Leistung dapat memberikan predikat memenuhi syarat ( Ausreichend ). Penilaian yang diberikan kepada anjing tidak ada hubungannya atau kaitannya dengan peraturan-peraturan yang ada lainnya, seperti ;
- Peraturan Trah
- Peraturan pameran anjing Trah
- Peraturan Korung
- Peraturan perkumpulan tertentu.
Setiap saat semua anjing diperoleh untuk mengikuti ujian ulang, bila penyelenggara ujian tanpa harus menunggu beberapa waktu lagi. Anjing dinyatakan lulus, apabila ujian pada materi Bagian 1 dapat memperoleh Nilai minimal 70%.
Bagian 1 : Ujian Anjing Pendamping ( Begleithundprufung ) DiLapangan Latihan Atau Lapangan Terbuka.
Pada saat latihan akan dimulai ataupun diakhiri maka anjing harus selalu dalam posisi awal dan yang dimaksud dengan posisi awal yaitu seekor anjing harus duduk rapat disebelah kiri pelatihnya dan pundaknya harus segaris dengan lutut pelatihnya sedangkan posisi akhir suatu latihan dapat pula menjadi posisi awal latihan berikutnya.
Juri akan memberi pengarahan untuk memulai suatu latihan seperti membelok, berhenti, berganti kecepatan langkah, dan sebagainya yang dilakukan oleh pelatih tanpa campur tangan dari juri. Akan tetapi pelatih dapat pula meminta ijin agar mendapat pengarahan dari juri.
Anjing hanya boleh mendapat pujian apabila satu rangkaian latihan selesai. Setelah itu pelatih diperbolehkan mengambil posisi awal yang baru. Pada saat memberikan pujian dan mulai latihan berikutnya maka pelatih harus memberikan jarak waktu minimal 3 Detik.
Antara jarak 2 macam latihan, anjing harus tetap selalu berjalan dan berada di samping kiri pelatihnya.
Materi Latihan ;
1. Berjalan Dengan Tali Penuntun (Nilai 15)
Perintahnya : “Heel / Samping / Fuss�
Keterangan : Sistem latihan sesuai dengan skema di bagian C
2. Berjalan Tanpa Tali Penuntun (Nilai 15)
Perintahnya ; “Heel / Samping / Fuss�
Keterangan : Sistem latihan sesuai dengan skema di bagian C
3. Duduk Dalam Gerakan Berjalan / Berlari ((Nilai 10)
Perintahnya ; “Heel� dan “Sit�
Berjalan 10-15 langkah dari garis startlalu duduk kemudian berjalan lagi sejauh 30 langkah.
4. Tiarap Disusul Dengan Memanggil (Nilai 10)
Perintahnya ; “Heel�, “Down / Tiarap / Platz�, “Here / Sini / Hier / Nama Anjing� dan “Heel�.
Berjalan 10-15 langkah lalu tiarap kemudian berjalan lagi sejauh 30 langkah.
5. Tiarap Dengan Diberi Gangguan (Nilai 10)
Perintahnya ; “Down� dan “Sit�
Bagian 2 ; Ujian Dalam Menghadapi Suasana Lalu – Lintas
Umum.
Latihan harus diselenggarakan ditempat umum yang berlalu – lintas cukup ramai (jalan raya, dan jalan kecil ) atau suatu tempat yang terbuka dimana banyak orang lalu-lalang tetapi tidak boleh mengganggu kegiatan lalu-lintas. Dalam ujian ini hanya melibatkan pelatih dan anjing yang akan diuji, juri, dan bila diperlukan termasuk pula pimpinan ujian ( Ketua Panitia ). Peserta lain wajib menunggu di tempat yang telahditunjuk dan disepakati sambil menunggu gilirannya, karena latihan ini memerlukan waktu yang cukup banyak. Waktu untuk setiap anjing mengikuti latihan tidak boleh dipengaruhi oleh banyaknya anjing yang mengikuti ujian, karena itu jumlah anjing yang akan diuji maksimum hanya 15 ekor perharinya. Nilai tidak diberikan pada setiap latihan di bagian B, tetapi kesan keseluruhan atas anjing tersebut sangat menentukan Lulusnya latihan ini.
Jalannya Ujian :
1. Kepatuhan dan sikap anjing di tengah ramainya lalu-lintas.
Atas petunjuk juri, pelatih harus menuntun anjingnya berjalan diatas trotoar sesuai jarak yang ditentukan dan juri akan mengikutinya dengan jarak tertentu .
Anjing harus berjalan selalu di sisi kiri pelatih dan pundak anjing sebaiknya selalu segaris dengan lutut pelatih yang menggunakan tali penuntun.
Anjing harus acuh tak acuh terhadap lalu-lalang yang terjadi di sekitarnya, baik terhadap kendaraan umum mau[un terhadap manusia. Dalam perjalanan pelatih dan anjingnya tiba-tiba akan dipotongoleh seseorang (petugas ujian ) yang berlari menyilangi ( memotong ) anjing dan pelatih. Kemudian seseorang lagi dengan mengendarai sepeda (petugas ujian) juga melewati mereka dari arah belakang si belah sisi anjing sanmbil membunyikan bel sepedanya.
Setelah itu pelatih dan anjingnya akan berbalik arah berjalan menuju juri dan kemudian berhenti di hadapannya untuk berjabat tangan sambil mengobrol sebentar, sedangkan anjing boleh tetap berdiri, tiarap atau duduk, tetapi harus tetap tenang.
2. Sikap anjing dalam situasi lalu-lintas yang sangat ramai / berisik.
Atas aba-aba dari juri, pelatih beserta anjingnya diminta untuk berjalan di jalanan yang ramai dengan orang yang berlalu-lalang, dan berhenti sebanyak 2 kali.
Saat perintah “Down / Tiarap� pertama anjing akan segera tiarap dan tetap tiarap. Dalam latihan ini adalah saatnya berjalan di bawah jalan laying yang sangat berisik, yaitu di bawah jalan kereta api atau diatas penyebrangan jalan kereta api dan didalam situasi seperti itu akan harus tetap tenang dan patuh serta penuh perhatian terhadap pelatihnya. Tempat yang cocok untuk latihan ini adalah disekitar Square, ( tempat dimana banyak orang berlalu-lalang ), sekitar stasiun kereta api, atas stasiun Bu
3. Sikap anjing yang diikat sendirian di suatu tempat terhadap binatang lain.
Atas perintah juri, pelatih beserta anjingnya berjalan-jalan di jalan yang ramai dengan orang yang berlalu-lalang, setelah itu juri memerintahkan berhenti dan pelatih segera mengikatkan anjingnya pada suatu tempat seperti tiang listrik / telepon atau pagar. Pelatih kemudian meninggalkan anjingnya dan bersembunyi agar tidak terlihat oleh anjingnya selama 2 menit. Pada waktu ditinggalkan, anjing boleh duduk, tiarap, atau berdiri. Pada waktu anjing sendirian, berjalanlah seseorang (petugas penguji) melewati anjing yang ditinggalkan pelatihnya sambil menuntun anjingnya dalam jarak sekitar 5 langkah.
Anjing yang ditinggalkan harus tetap tenang, begitupula dengan anjing yang melewatinya tidak boleh menunjukan sikap agresif ( menarik – narik tali pentuntun atau menyalak dengan agresif ).
Catatan :
Pada latihan ini, terserah kepada Pimpinan Ujian apakah semua anjing akan diuji ditempat yang sama, atau untuk setiap anjing akan dicarikan tempat yang berbeda.
Kepatuhan – Ringkasan Latihan :
SchH A dan SchH A 1
1. Berjalan Dengan Menggunakan Tali Penuntun ( Nilai 15 )
Perintahnya “Heel / Samping / Fuss�
Lihat skema latihan bagian C di “Photo Gallery�
2. Berjalan Tanpa Tali Penuntun ( Nilai 20 )
Perintahnya “Heel / Samping / Fuss�
Lihat skema latihan bagian C di “Photo Gallery�
3. Duduk Dalam Gerakan ( Berjalan / Berlari ) ( Nilai 10 )
Perintahnya “Heel / Samping / Fuss� dan “Sit / Duduk� Berjalan 10-15 langkah dari garis startlalu duduk kemudian berjalan lagi sejauh 30 langkah.
4. Tiarap Dalam Gerakan Dan Datang Kalau Dipanggil
Perintahnya “Heel�, “Down / Tiarap / Platz�, “Here / Hier atau Nama Anjing� dan “Heel�
Berjalan 10-15 langkah lalu tiarap kemudian berjalan lagi sejauh 30 langkah
5. Mengambil Benda ( 60 Gr ) Pada Tanah Datar ( Nilai 10 )
Perintahnya “Take / Ambil / Bring�, “Loss / Lepas / Aus� dan “Heel / Samping / Fuss�.
6. Mengambil, Membawa Kembali Benda Yang Dilemparkan Dengan Melompati Rintangan Setinggi 1 M ( Nilai 15 )
Perintahnya “Jump / Lompat / Hopp�, “Take�, “Loss� dan “Heel�
7. Maju Ke Kepan Sendirian ( Nilai 10 )
Perintahnya “Heel�, “Go / Maju / Voraus�, “Down / Tiarap / Platz� dan “Sit / Duduk / Sitz�.
Berjalan 10-15 langkah kemudian anjing diperintah untuk tinggal ditempat yang telah ditentukan , pelatih berjalan sejauh 30 langkah kedepan. Setelah tiba, pelatih memanggil anjing . Setelah anjing tiba, anjing diberi perintah untuk “down
8. Tiarap Dengan Diberikan Gangguan ( Nilai 10 )
Perintahnya “Tiarap� dan “Sit�
PENUTUP
Pedoman dasar ini di kutip dari ketentuan BiroLatihan Indonesia German Shepherd Club dan Pedoman SchH American Kennel Club. Pedoman Dasar ini juga di gunakan dan di terapkan dalam system latihan Indonesia K 9 selain pedoman Dasar latihan Karya Guna Perkin. Perubahan dalam Pedoman Dasar latihan ini dapat terjadi jika mendapat petunjuk lanjutan atau terjadi Perubahan dari IGSC Pusat karena Pedoman Dasar SchH yang berlaku di Indonesia mengacu kepada organisasi IGSC.
Dobermann Von Hosana
Fatwa Hukum Tentang Anjing
ADOPSI ANAK ANJING
Tirza Jermias - 25 September 2025 - 18:51
Dicari Kennel Boy
Fau - 24 September 2025 - 14:04
FREE ADOPSI ANAK ANJING
Fransisca - 19 September 2025 - 06:32
Adopsi Anjing
Handriko - 10 September 2025 - 17:23
Anak Anjing Mencari Adopter
Vania - 08 September 2025 - 17:11
Open Adopt Anjing Mix
Devi - 28 Agustus 2025 - 10:54
Cari Adopter Mix Daschund/tekel
Fani - 20 Agustus 2025 - 13:50
Free Adopsi Puppy Mix Beagle
Adi - 20 Agustus 2025 - 08:43
Dicari Adopter
Heryanto - 06 Agustus 2025 - 10:49
Open Adopt
Anton - 27 Juli 2025 - 18:21
Lowongan Kennel Boy Anjing
Nur Azizah - 27 Juli 2025 - 17:02
For Doglover Only Free Open Adopt
Jim - 17 Juli 2025 - 21:27
For Sale Puppy Male Female Mini Chihuahua
14 Oktober 2025 - 11:10
[Anjing Chihuahua]
Jual Pomeranian Putih Betina
12 Oktober 2025 - 09:51
[Vlog Dunia Anjing Kita]
For Sale Puppy Female Yorkshire Tea Cup
11 Oktober 2025 - 11:01
[Anjing Yorkshire Terrier]
For Sale Puppy Male Female Mame Shiba Inu
09 Oktober 2025 - 11:27
[Anjing Shiba Inu]
Toy Poodle Super Cebol
09 Oktober 2025 - 11:23
[Anjing Poodle]
Jual Toy Poodle Pesek
06 Oktober 2025 - 18:16
[Anjing Poodle]
For Sale Puppy Male emale Chow Chow
06 Oktober 2025 - 18:09
[Anjing Chow Chow]
Dijual Anjing Mini poodle Red
06 Oktober 2025 - 18:05
[Anjing Poodle]
Exotic Micro American Bully
06 Oktober 2025 - 17:52
[Anjing American Bully]
Dijual 2 Ekor Cavalier Spaniel Good Quality
04 Oktober 2025 - 19:03
[Anjing Cavalier King Charles Spaniel]
For Sale Puppy Super Mini Yorkshire Terrier
03 Oktober 2025 - 16:55
[Anjing Yorkshire Terrier]
Jual Anakan Micro Tea Cup Yorkie
02 Oktober 2025 - 21:17
[Anjing Yorkshire Terrier]