Pitbull : War Dogs        (8 komentar)

Oleh Roy Pan Durdin (Humas PPBC)

Tweet

Melalui artikel ini akan dibahas tentang kegunaan anjing selain sebagai peliharaan (pet) rumah juga dapat berperan sebagai aset negara, bahkan mengharumkan nama negaranya. Secara umum anjing dengan berbagai trah dimultifungsikan pada masa perang, keistimewaan kemampuan yang mereka miliki menjadikan anjing-anjing tersebut berjasa bagi ratusan bahkan jutaan banyak jiwa manusia, dan hal inipun dilakukan oleh trah Pit Bull yang dinilai kasar, bengis, kejam, sulit dikendalikan; namun satu hal yang menggembirakan bahwa sejarah dunia telah mencatat American Pit Bull Terrier atau yang dikenal dengan sebutan anjing Pit Bull berjasa dan terbukti dapat di karyagunakan didalam medan dan kondisi apapun.

Selama Perang Dunia I anjing-anjing menjadi aset yang sangat berharga bagi tentara Eropa. Trah yang banyak difungsikan untuk melakukan tugas selama tahun-tahun peperangan saat itu adalah German Shepherd (Alsatian), Airedale, Rottweiler dan Giant Schnauzer; namun demikian trah lain juga dipergunakan sesuai kebutuhan lainnya. Tingkat keberhasilan bagi tugas yang diberikan anjing-anjing tersebut selama perang hasilnya ditentukan berdasarkan intelejensi dan daya tahan trah tersebut.

Perancis menjadi pionir sebagai negara yang menggunakan infantri anjing dalam manuver-manuvernya, namun eksperimen ini berjalan singkat karena adanya masalah budget di Kementerian Perang Perancis. Anjing-anjing juga dipergunakan di Jerman dan Rusia, sebagai bagian dari acara pada saat itu diadakanlah dog show dengan acara istimewa yang disediakan khusus untuk 'Dogs of War', anjing-anjing yang diberikan sebutan 'Kettle-Drum Dogs' atau 'Drum Dogs'(sebutan secara singkat) dipergunakan oleh tentara Austria untuk menarik drum/genderang besar dari bagian parade drum pada dog show tersebut, genderang tersebut ditarik dengan sistem kereta oleh para 'Dogs of War' (namun untuk suatu alasan tertentu kemudian anjing-anjing tidak lagi dipergunakan dan fungsi penarik diganti oleh para kuda poni). Anjing ditugasi bermacam-macam tugas yang berharga selama masa perang, beberapa mempunyai tugas sebagai penjaga menggantikan petugas jaga malam, sementara yang lain bertugas membantu yang terluka (baik manusia maupun anjing lain yang bertugas yang terluka), pada saat itu tugas tersebut dilengkapi dengan ambulance khusus sebagai alat untuk memindahkan anjing yang terluka dan hal ini pun dilakukan oleh anjing. Setelah perawatan dan pemulihan dari luka-lukanya, anjing yang bagus dalam menjalankan tugasnya dan dianggap masih mampu akan dikirim kembali ke medan perang (biasanya di garis depan). Anjing-anjing juga sangat bermanfaat untuk mengangkut supply perang (kebutuhan ransum, obat-obatan, pakaian, dll) dan juga mengangkut persenjataan ringan (light artillery).

Di tahun-tahun awal dari Perang Dunia I, anjing-anjing tidak terlalu di hargai sebagaimana tugas mereka masih terbatas hanya sebagai perantara-pengantar pesan/barang (messenger), manalagi fungsi tersebut tidak sering dipergunakan. Namun dengan cepat anjing-anjing menjadi pusat perhatian dan mendapat penghormatan ketika mereka dapat menyelesaikan tugas yang sulit dengan baik. Walaupun Airedale, Sheepdog, Lurcher dan Collie menjadi anjing-anjing favorit saat itu, namun sebagaimana waktu berjalan dan didalam perkembangan ternyata lebih banyak anjing yang dibutuhkan selama masa perang akhirnya crossbreed atau mongrel (sebutan untuk trah silang) yang berkeliaran di jalan-jalan direkrut, dilatih dan dijadikan 'prajurit'. Sedemikian dibuat barak untuk prajurit manusia, demikian juga dibuat barak untuk para anjing yang bertugas maupun anjing yang baru direkrut untuk ditraining. Pada masa perang keadaan memburuk disetiap aspek kehidupan, banyak keluarga yang memiliki anjing tidak bisa memberikan makanan dengan nutrisi yang baik sehingga banyak yang kurus dan lemah, beruntung bagi anjing yang direkrut karena mereka diberikan makanan bernutrisi baik dan disertai pelatihan yang baik bagi intelejensi dan fisiknya, hal ini memang sangat diperlukan sesuai tugas mereka. Anjing perang membantu hubungan komunikasi para tentara selama perang supaya tidak terputus salah satunya dengan membawa pesan-pesan penting walaupun didalam keadaan tembak menembak berlangsung (on fire) dari atau ke markas besar. Seringkali apa yang kelihatannya tidak mampu dilakukan manusia untuk berlari menuju suatu tujuan/tempat dengan selamat, hal tersebut mampu dilakukan oleh anjing perang. Para anjing mampu melewati segala jenis medan dan rintang serta mampu mencapai 3,2 - 4,8km (2-3 miles) hanya dalam beberapa menit saja. Saat terjadi penyerangan anjing ditaruh digaris depan terlindung didalam parit buatan, penempatan digaris depan dimaksudkan agar disaat mereka dibutuhkan untuk mengirimkan pesan penting memudahkan mereka untuk berlari diantara peluru dan dengan jarak tempuh menjauh dari musuh lebih cepat dan singkat, pesan atau informasi penting apapun diselipkan di leher anjing didalam kantong kecil.

Didalam pelatihan anjing-anjing perang dibiasakan dengan suara tembakan, ledakan bom, serta suara bising lainnya; hal ini menjadi bagian dalam pelatihan dengan tujuan agar anjing-anjing nantinya dapat bertugas dengan baik, konsentrasi dan mencapai tujuan yang diinginkan. Sebagai perantara-pengantar pesan/barang (messenger), anjing memiliki nilai lebih ketimbang burung merpati, merpati tidak dapat terbang didalam keadaan gelap pekat dan berkabut, untuk tujuan tertentu malah anjing membawa kandang yang terikat dipunggungnya yang berisi merpati. Demikian juga efek gas air mata yang hanya sedikit mempengaruhi anjing ketimbang manusia.

Tidak semua trah anjing memiliki penghargaan hari khusus, trah Pit Bull salah satu yang memilikinya. Hari bagi Pit Bull adalah sebelum dan selama Perang Dunia I, Pit Bull diberikan penghargaan tertinggi mewakili Amerika di dalam Perang Dunia I dengan poster yang menunjukkan wibawa keberanian dari anjing 'lokal'(native dog) atas bangsanya. Pada masa itu banyak pembahasan di Life Magazine menampilkan hal-hal berbau politis dalam bentuk kartoon dengan Pit Bull sebagai karakter utama. Bukan hanya itu saja Pit bull bahkan mendapat anugerah dengan tampil 2 kali di halaman muka (cover) Life Magazine yang pertama di edisi 4 Februari 1915 dengan judul "The Morning After" digambarkan seekor pit bull dengan menggunakan bandana dengan figur yang menakutkan, kemudian yang kedua di edisi 24 Maret 1917 dengan judul "After Six" digambarkan dengan kedewasaan yang santun menggunakan dasi dan topi; Keduanya merupakan gambar hasil karya Will Rannells.

Selama Perang Dunia I, trah Pit Bull telah terbukti memberikan suatu nilai kebanggaan bagi negaranya. Seekor Pit Bull dengan nama Stubby adalah seekor tentara anjing terbaik; Stubby mendapakan pangkat Sersan, diakui dan mendapatkan 2 medali; adapun Medali pertama untuk penghargaannya ketika Stubby mengingatkan rekan-rekan manusianya atas adanya serangan gas dan Medali kedua untuk penghargaannya ketika ia berhasil menahan mata-mata Jerman di Chemin des Dames sampai tentara Amerika tiba. Dan kisah tersebut hanyalah fakta dari sekian banyak jasa Pit Bull yang tidak dicatat.

Mengapa kini dunia membenci Pit Bull yang dulunya disanjung dan diberikan penghormatan? Karena ulah segelintir orang yang tidak bertanggung jawab? Pit Bull hanyalah hewan dengan sebutan anjing, sama seperti anjing-anjing trah lain, menggonggong ketika ada orang asing yang mencoba masuk ke pekarangan rumah kita, yang dilakukannya hanyalah memberikan proteksi kepada tuan rumah dan segenap isi rumahnya. Apakah yang membedakan gonggongan seekor Pit Bull dengan seekor Mini Pinscher atau Pomeranian atau Basenji atau Labrador Retriever atau German Shepherd atau Rottweiler atau apapun trah lainnya? Apakah gonggongannya bila diterjemahkan menjadi kata-kata adalah berarti "bunuh... bunuh... bunuh... !" ;saya sangat yakin bukan itu. Bila saja pit bull dapat berbicara dalam bahasa manusia mungkin ia akan menyanyikan "Pit Bull juga 'manusia'..." ;ijinkan saya meminjam sepenggal kata-kata yang penuh makna dari sebuah lagu (grup band seurius) tersebut untuk menunjukkan bahwa pit bull pun juga punya perasaan dan rindu disayangi seperti trah lainnya dimuka bumi ini. Adakah manusia awam mengerti bahwa gonggongannya dibalik jeruji kandang ataupun rantai besinya adalah panggilan agar kita menghampirinya, dengan lembut jari-jemari kita mengelus-elus penuh kasih dikepala kasarnya dan dada bidangnya yang berotot, kerinduannya adalah ketika kita mengatakan "good dog ... sweet dog ... nice dog" dengan senyum tulus dan tatapan sayang baginya.

Bagi Pit Bull, bagaimanapun keadaan mereka dan apapun penilaian atas mereka, bahkan bertubi-tubi cercaan yang mereka terima; satu hal yang mereka tak pernah ingkari bahwa mereka bangga terlahir sebagai Pit Bull dan tak pernah menyesal terlahir sebagai Pit Bull.

Catatan :

Pada foto adalah putra tunggal penulis bersama seekor American Pit Bull Terrier betina; Bryan Pan Durdin (2thn 10bln) & Sanca (2thn 4bln). Foto bukan rekayasa, Pit Bull bukan anjing yang menakutkan dan berbahaya bagi siapapun termasuk terhadap anak kecil. Sanca tinggal didalam rumah bukan di pekarangan/kandang, manja, stabil, protektif, cerdas ...and she has never dissapointed, she is like an angel to my son and family. Indeed she is 100% American Pit Bull Terrier