Liputan Pameran IPC Nasional 2008       (2 komentar)

22 Mei 2008 - 23:43

 

 

 

 

Sudah lama

Menurut catatan AnjingKita.com, sudah cukup lama rasanya Indonesian Pomeranian Club (IPC) tidak menyelenggarakan pameran, belum pernah sekalipun kami memberitakan pameran yang diselenggarakan oleh IPC. Baru pada tanggal 17 & 18 Mei 2008 yang lalu, bertempat di Hall B IPTN, IPC wilayah Bandung menggelar Pameran Multi Trah Back To Back. Pameran yang dikoordinir oleh Blessing Event Organizer ini mencatat ada 240 ekor anjing yang mengikuti pameran.

Seperti yang telah dilakukan pada pameran Perkin Jatim sebelumnya, dalam rangka proses pemuliaan trah ini, dan memasyarakatkan trah ini kepada khalayak, Anjing Kintamani-Bali juga diajak serta untuk melakukan unjuk kebolehan di ajang ini.

Untuk 4 kali pameran ini, juri yang diundang sebanyak 5 orang, 4 orang juri dari luar negeri dan 1 orang juri dari Indonesia, yaitu Martin Riady (juri PERKIN). Bagi Martin Riady inilah tugas dan tanggung jawab pertamanya selaku juri PERKIN. Panitia menambah 1 orang juri all breed dari Malaysia yaitu Tan Oo Hock untuk membantu juri lokal di grup 1, 2, dan 3 karena juri Martin Riady belum memiliki lisensi untuk menjuri grup-grup ini. Terlihat adanya upaya IPC untuk mendongkrak prestasi juri lokal walaupun harus mengeluarkan biaya ekstra dengan mengundang juri tambahan. AnjingKita.com memberikan apresiasi yang tinggi untuk IPC atas apa yang telah dilakukannya untuk kemajuan dunia kinologi di Indonesia.

 

Fasilitas OK, pelaksanaan?

Tempat yang digunakan oleh IPC sama persis dengan tempat yang digunakan oleh PERKIN pada saat menggelar Pameran Akbar 2008 beberapa bulan yang lalu tetapi dengan kondisi pencahayaan yang lebih baik karena menggunakan lampu bercahaya putih sehingga lapangan terlihat lebih terang. Panitia membuat 2 buah lapangan berukuran cukup luas dengan karpet yang full. Untuk mempercepat waktu dan agar lebih teratur, panitia menyediakan ruang tunggu untuk peserta berikutnya (waiting ring). Untuk stand penjualan produk dan makanan, panitia menggunakan partisi agar terlihat lebih rapi dan memudahkan penyewa untuk menyusun barang dagangannya.

Acara pada hari pertama dimulai sekitar pukul 9.30 diawali dengan pembukaan oleh Ketua Umum PERKIN Pusat Bpk.Soentono dan dilanjutkan dengan penyerahan cindera mata dari panitia kepada para juri. Selesai acara pembukaan pada jam 10 pagi, panitia melanjutkan dengan acara pameran.

Mungkin, panitia ingin mencari inovasi baru dalam hal berpameran dengan mengatur jalannya pameran tidak seperti biasanya. Pada hari pertama di ring A, Mrs. Wendye Slatyer menjuri grup 1-5. Sedangkan di ring B, Mrs.Margaret Giles menjuri grup 6-10. Selesai penjurian dari kedua juri ini dilanjutkan pameran kedua yaitu di ring A, Mrs.Jullie Ann menjuri grup 6-10. Sedangkan di Ring B, Mr.Tan Oo Hock memulai menjuri grup 1-3 dan dilanjutkan oleh Martin Riady menjuri grup 4 & 5. Alhasil, pameran baru selesai sekitar pukul 10 malam tanpa ditutup dengan pemilihan Best In Exhibition.

Di hari kedua, pameran dilanjutkan dengan penukaran posisi antara Mrs. Margaret dengan Mrs. Wendye. Ditengah acara pameran ini pada saat salah satu juri sudah selesai menjuri, diisi dengan aksi anjing pintar dari Kanawa DTC pimpinan Bpk. Ridwan Koeswara. Setelah mereka selesai, di ring A dimulai penjurian grup 1-5 oleh Mrs. Jullie Ann. Di ring B, Martin Riady melanjutkan penjurian grup 6-10. Selesai acara penjurian grup dilanjutkan dengan acara fashion dog show.

Acara kemudian dilanjutkan dengan pemilihan Best Baby In Exhibition, Best Puppy In Exhibition dan Best In Exhibition yang masing-masing dilakukan sebanyak 4 kali. Ternyata, acara belum juga selesai karena diadakan acara pemilihan Best Of The Best Baby In Exhibition, Best Of The Best Puppy In Exhibition dan Best Of The Best In Exhibition. Alhasil, acara di hari kedua baru selesai pukul 11 malam, waktu Indonesia bagian barat tentunya.

Sungguh, jangankan anda yang tidak hadir pada pameran ini. Kami yang hadir saja termasuk para juri dan peserta cukup bingung dengan pengaturan acara ini. Dari bincang-bincang dengan beberapa juri dan juga beberapa orang peserta pameran, mereka tidak akan lupa dengan kekecewaan yang didapatkan di pameran ini. Sebagai patokan, kami ambil pameran KDI Jaya pada bulan Maret 2008 yang lalu dengan jumlah peserta sekitar 300-an ekor. Hari pertama selesai sekitar pukul 8 malam sedangkan hari kedua selesai lebih awal yaitu sekitar pukul 6 sore.

Masalah pelaksanaan acara ini tentunya menuai kasak-kusuk dari para peserta yang sangat lelah menunggu pameran selesai. Jangankan peserta, ternyata 3 orang juri yaitu Mr. Tan Oo Hock, Mrs. Jullie Ann dan Martin Riady juga turut komplain pada hari pertama karena ketiga orang ini harus menghabiskan waktunya dari jam 10 pagi sampai sekitar jam 6 sore di sebuah tenda berukuran 4 x 4 meter. Mereka menyesalkan hal ini karena menunggu giliran untuk menjuri dalam waktu yang cukup lama. Menurut mereka, seharusnya setelah acara pembukaan selesai, mereka bertiga dipulangkan ke hotel dan menunggu di sana bukan menunggu di sebuah tenda karena hal ini sangat menjenuhkan.

 

Media Partner? Gak tahu tuh?

Seperti halnya pameran-pameran anjing (dog show) lainnya, tentunya tidak terlepas dari para kuli tinta. Ketika pameran hari pertama mulai berlangsung, terlihat beberapa orang “crew” dengan menenteng kamera video dan kamera digital berada di dalam ring (peliput resmi dari panitia), bahkan dengan jarak yang cukup dekat ketika juri sedang melakukan tugasnya. Melihat hal tersebut, kami yang sejak semula telah ditunjuk sebagai ‘media partner’ pun, ikut-ikutan untuk mengabadikan momen-momen tersebut di dalam ring, karena memang dari semula pihak panitia tidak memberitahukan tata laksana untuk para kuli tinta ini. Sebagai perbandingan pada saat pameran akbar sebelumnya, panitia sudah menyiapkan kartu identitas dan memberitahukan bahwa tidak boleh ada kamera di dalam ring, maka para kuli tinta ini pun (termasuk kami) menjalankan peraturan ini.

Di tengah jalannya pameran, tiba-tiba panitia tidak memperbolehkan kami untuk mengambil foto atau video di dalam ring. Jangankan di dalam ring, di pinggir ring, tepatnya di ruang tunggu peserta (waiting ring)saja yang notabene tidak mengganggu jalannya penjurian tetap dilarang. Masuk ke dalam ring dengan ijin dari salah satu panitia, diusir keluar oleh panitia yang lain atau penjaga ring, demikian seterusnya (capek deh…), padahal kami mengambil foto/video dari jarak yang cukup jauh dan tidak ada protes keberatan dari juri yang bertugas.

Panitia memang sudah memiliki tim juru foto dan juru video sendiri yang dengan leluasa mengambil foto di dalam ring walaupun sudah diprotes oleh peserta atau juri untuk tidak terlalu dekat mengambil foto/video karena anjing menjadi takut terutama pada trah anjing toy dan juri tidak leluasa menjuri karena terhalang oleh juru foto/video ini.

Yang menarik, ketika terjadi pelarangan (lagi) di hari kedua, saat itu kami sedang berada di waiting ring, seorang laki-laki (mungkin dari EO), meminta kami untuk keluar dari tempat itu, ada seorang ibu peserta pameran yang sedang duduk di dekat kami, dengan wajah keheranan dia berkata kepada laki-laki tersebut, “Loh mereka kan media partner?”. Mungkin ibu tersebut bingung…, sama bu, kami bingungnya malah 2x lipat dari ibu.

Terlihat di sini bahwa tidak adanya koordinasi yang baik antara panitia dengan para pelaksananya di lapangan, dan terlihat jelas kegamangan panitia melaksanakan aturan yang dibuatnya, sungguh disayangkan.

Karena tidak bisa mengambil foto di dalam ring, kami berharap untuk mendapat hasil foto dari juru foto yang disewa oleh panitia untuk dipublikasikan di AnjingKita.com, tetapi permintaan kami ditolak dan dengan entengnya, panitia menjawab, “Panitia tidak perlu publikasi”. Halahhh…??? (kami kehabisan kata-kata untuk melanjutkan berita pameran ini)

Kami mohon maaf kepada pengunjung setia AnjingKita.Com karena tidak bisa menampilkan foto-foto pada saat momen-momen terbaik karena keterbatasan perangkat fotografi yang kami miliki dan karena perlakuan panitia.

 

Dukungan sponsor

Walaupun liputan ini tidak sempurna tapi dapat kami persembahkan untuk anda berkat dukungan dari PT.Pfizer Indonesia.

 

 

 
 
 
 
 
 
 

 

Seluruh material (artikel/berita teks dan foto) yang terdapat dalam situs AnjingKita.Com (http://www.anjingkita.com) bebas dimanfaatkan oleh individual untuk keperluan referensi dan non-komersial.

Bagi siapa saja yang bermaksud memanfaatkan material (artikel/berita teks dan foto) AnjingKita.Com dengan cara memproduksi ulang, mengutip/menyadur, memperbanyak atau menyebarluaskan sebagian atau keseluruhan material (artikel/berita teks dan foto) yang tercantum di dalam situs AnjingKita.Com, diharuskan mengajukan permohonan via email dan wajib mencantumkan tulisan "Sumber : www.anjingkita.com".

 


 

 

Bookmark Kirim ke teman Versi cetak Komentar
Penilaian Saya:  
Komentar Saya:

 Suara Kita Terkini

ADOPSI ANAK ANJINGADOPSI ANAK ANJING
Tirza Jermias - 25 September 2025 - 18:51

Dicari Kennel Boy
Fau - 24 September 2025 - 14:04

FREE ADOPSI ANAK ANJINGFREE ADOPSI ANAK ANJING
Fransisca - 19 September 2025 - 06:32

Adopsi AnjingAdopsi Anjing
Handriko - 10 September 2025 - 17:23

Anak Anjing Mencari AdopterAnak Anjing Mencari Adopter
Vania - 08 September 2025 - 17:11

Open Adopt Anjing MixOpen Adopt Anjing Mix
Devi - 28 Agustus 2025 - 10:54

Cari Adopter Mix Daschund/tekelCari Adopter Mix Daschund/tekel
Fani - 20 Agustus 2025 - 13:50

Free Adopsi Puppy Mix BeagleFree Adopsi Puppy Mix Beagle
Adi - 20 Agustus 2025 - 08:43

Dicari AdopterDicari Adopter
Heryanto - 06 Agustus 2025 - 10:49

Open AdoptOpen Adopt
Anton - 27 Juli 2025 - 18:21

Lowongan Kennel Boy AnjingLowongan Kennel Boy Anjing
Nur Azizah - 27 Juli 2025 - 17:02

For Doglover Only Free Open AdoptFor Doglover Only Free Open Adopt
Jim - 17 Juli 2025 - 21:27