APBT, The Origin of The Standard Conformation      (16 komentar)

23 April 2004 - 11:31

Oleh Firdi Soebroto (Del Cour De Leone Kennel)

Sebagai pecinta APBT sekaligus warga negara yang taat hukum, banyak dari kita penghobis yang memutuskan untuk tidak mempertemukan APBT-APBT kesayangan kita dalam ring pertarungan demi untuk membuktikan kelayakan mereka sebagai breeding stock. Akan tetapi walaupun jumlahnya banyak dari masyarakat pecinta trah APBT atau anjing trah lainnya yang memiliki skeptisme kental tentang dog fighting, tetap harus kita mengakui bahwa standard conformation modern yang ada pada trah apapun ditulis berdasarkan kelayakan trah tersebut dalam menjalankan fungsi utamanya. Seperti juga trah lainnya stndard trah APBT yang diterbitkan oleh tiga organisasi kinologi berbeda yaitu UKC, AKC, dan ADBA ditulis berdasarkan kelayakan seekor APBT sebagai seekor gladiator dalam ring dog fighting. Ketiga organisasi tersebut tida pernah mendukung para pecinta sekaligus breeder APBT untuk memproduksi anjing anjing dengan proporsi otot dan ketebalan dada yang ekstreem, atau tipe kepala yang super besar dan keliwat kasar, kenapa? Karena sejatinya standard conformation trah APBT merupakan satu satunya standard conformation yang mengesampingkan keindahaan dan mengutamakan fungsi. Juri-Juri baik yang memiliki lisensi menjuri dari UKC, AKC maupun ADBA didorong untuk berhenti memilih anjing anjing yang terlalu massive atau English bulldog-like. Ukuran memang tidak pernah menjadi hal yang utama dalam penjurian APBT, standard trah UKC untuk seekor pejantan ideal adalah berberat antara 35-60pounds, sedangkan proporsi ideal untuk seekor betina adalah 30-60pounds, bahkan UKC tidak secara spesifik menuliskan ukuran ideal seekor APBT, di standard conformation bahkan ditambahkan tulisan “Dog of these weight are not to be penalized, unless they are disproportionately massive or rangy� UKC tidak menganggap APBT yang melewati ukuran ideal sebagai anjing yang pantas untuk dikurangi pointnya atau bahkan untuk didiskualifikasi dari ring conformation karena sejatinya ukuran bukan hal yang terlampau penting terutama saat aktifitas dog fighting diprakterkan berdasarkan guidelines yang ada dimana pertarungan yang layak dan fair adalah pertarungan antara dua ekor anjing dengan kelamin dan berat yang sama. Size hanya akan menjadi masalah pada conformation apabila guidelines-guidelines awal dog fighting tidak secara spesifik menjabarkan tentang pentingnya persamaan ukuran dan berat dalam satu pertandingan adu anjing.

Standard conformation UKC yang ada saat ini sejatinya merupakan hasil dari dikembangkannya anatomi seekor APBT terkenal yang pernah meraih titel Grand Champion UKC untuk dog fighting, anjing ini bernama STP’S Grand Champion Buck ROM. Buck merupakan seekor anjing yang benar secara anatomi bila dilihat dari persepsi seorang pecinta dog fighting, anatomi Buck efektif sebagai seekor petarung, keseluruhan angulasi, struktur kepala dan ukuran membuat dia sangat efisien dan efektif di arena adu anjing, sedikitpun tidak ada berat otot yang sia sia pada tubuh Buck, keseluruhan anatominya saling mendukung pada tingkat teroptimal saat difungsikan untuk sebuah pertarungan. Memang benar bila dikategorikan pada standard yang ada saat ini kemungkinan besar Buck bukanlah anjing yang layak sebagai kandidat Grand Champion pada ring conformation, Buck tidak memiliki keindahan anatomi yang notabene harus dimiliki oleh tiap tiap anjing show, Buck tidak masuk dalam imajinasi pecinta trah APBT tentang bentuk dan rupa dari seekor APBT ideal karena pembentukan APBT yang dikhususkan pada ring show sudah sangat drastis perkembangannya dari apa yang dulu dianggap ideal, bahkan para breeder dan juri yang belum pernah melihat foto Buck memiliki interpretasi yang bervariasi tentang seperti apa sih sebenarnya Buck itu, sering interpretasi mereka bertolak jauh sekali dari sosok Buck yang sebenarnya. Buck bukanlah seekor APBT yang indah, tapi satu hal yang pasti Buck adalah salah satu APBT terefektif dalam menjalankan fungsinya sebagai petarung sejati.

Dengan tujuan untuk mempertegas basis dari penjurian standard conformation pada trah APBT, ADBA bahkan menambahkan tulisan “In the Interest of preserving the most extraordinary animal that man has ever created. Lets take a good look of what an American Pit Bull Terrier was supposed to do� dan “Look to the proffesion of the dog in establishing standard so that our grandchildren will at least see an authentic physical reproduction of a fighting dog� dalam standard anatomi mereka untuk trah American Pit Bull Terrier.

ADBA melihat seekor APBT ideal sebagai anjing yang anatominya mencerminkan kelayakannya dalam menjalankan fungsi aslinya sebagai petarung, interpretasi ADBA tentang APBT ideal adalah anjing yang mampu memenangkan pertarungan demi pertarungan. Untuk memenangkan suatu pertarungan ada banyak faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan diantaranya yang paling utama adalah gameness, lalu sikap/sifat, stamina, kemampuan bergulat dan yang terakhir kemampuan gigitan. Dari kelima faktor yang disebutkan diatas hanya ada satu faktor yang berhubungan langsung dengan anatomi, yaitu kemampuan bergulat, mungkin stamina juga memiliki hubungan dengan anatomi tetapi hubungannya tidak terlalu kental, karena stamina lebih banyak dipengaruhi oleh fungsi respiratory, atau keefektifan fungsi jantung dan sirkulasi darah serta oxygen dalam tubuh. Seekor anjing yang tidak memiliki kemampuan bergulat membutuhkan dua atau tiga kali lipat kemampuan dari empat faktor lainnya untuk menang oleh karena itulah conformation merupakan bagian yang teramat penting dari seekor APBT selain kualitas gameness tentunya. ADBA juga menegaskan bahwa standard conformation yang mereka miliki bukan dan tidak pernah merupakan interpretasi dari pecinta anjing yang memilikik skeptisme kental akan dog fighting tentang seperti apa seharusnya conformation yang ideal bagi seekor anjing petarung. Tetapi lebih dari itu semua, standard ADBA ditulis berdasarkan kualitas fisikal yang dimiliki oleh para juara-juara pertarungan pada masa lampau.

Bookmark Kirim ke teman Versi cetak Komentar
Penilaian Saya:  
Komentar Saya:

 Suara Kita Terkini

ADOPSI ANAK ANJINGADOPSI ANAK ANJING
Tirza Jermias - 25 September 2025 - 18:51

Dicari Kennel Boy
Fau - 24 September 2025 - 14:04

FREE ADOPSI ANAK ANJINGFREE ADOPSI ANAK ANJING
Fransisca - 19 September 2025 - 06:32

Adopsi AnjingAdopsi Anjing
Handriko - 10 September 2025 - 17:23

Anak Anjing Mencari AdopterAnak Anjing Mencari Adopter
Vania - 08 September 2025 - 17:11

Open Adopt Anjing MixOpen Adopt Anjing Mix
Devi - 28 Agustus 2025 - 10:54

Cari Adopter Mix Daschund/tekelCari Adopter Mix Daschund/tekel
Fani - 20 Agustus 2025 - 13:50

Free Adopsi Puppy Mix BeagleFree Adopsi Puppy Mix Beagle
Adi - 20 Agustus 2025 - 08:43

Dicari AdopterDicari Adopter
Heryanto - 06 Agustus 2025 - 10:49

Open AdoptOpen Adopt
Anton - 27 Juli 2025 - 18:21

Lowongan Kennel Boy AnjingLowongan Kennel Boy Anjing
Nur Azizah - 27 Juli 2025 - 17:02

For Doglover Only Free Open AdoptFor Doglover Only Free Open Adopt
Jim - 17 Juli 2025 - 21:27