Pelatihan Dasar APBT        (28 komentar)

Oleh Firdi Soebroto (DEL COUR DE LEONE KENNEL )

Tweet

Secara umum cara melatih APBT sama dengan anjing trah lain tetapi yang harus diperhatikan disini adalah masalah gameness. Gameness merupakan suatu kelebihan istimewa yang bila tidak ditangani dengan benar bisa berbalik menjadi bumerang, gameness sendiri secara garis besar adalah keinginan untuk tidak menyerah no matter what.

Selama APBTnya mau diarahkan oleh si pelatih harusnya gameness tidak menjadi masalah dalam hal pelatihan, gameness baru akan menjadi masalah bila si APBT merasa bahwa tidak menuruti si pelatih adalah sesuatu yang penting untuk dipertahankan. Kalau sudah seperti ini mau dipaksa bagaimana pun si APBT tidak akan mau belajar karena dia sudah bersikeras bahwa belajar adalah hal yang salah , sebagai pelatih tugas kita bukan memaksa dengan kekerasan, melainkan menunjukan belajar adalah hal yang menyenangkan, buat seolah olah pelatihan merupakan suatu treat dari keseharian yang membosankan jadi program pelatihannya harus didesain seperti game-game kecil yang fun. Yang paling simple adalah permainan bola dengan menggunakan bola tennis, untuk permulaan coba si APBTnya dibuat gemas dulu dengan bola, jadi sebisa mungkin untuk kelas-kelas permulaan isinya hanya permainan menggoda si APBT dengan bola . 'kelas permainan' ini diteruskan sampai si APBT benar-benar gemas dan tiap kali melihat bola tennis tingkahnya seperti anak kecil melihat mainan baru, meloncat-loncat kegirangan berusaha merebut dengan sangat-sangat persistence sekali, kalau sudah begini untuk ketahapan berikutnya akan jadi lebih mudah tetapi agar selalu diperhatikan dan diawasi saat si APBT sedang bermain main dengan bola tennis karena ada beberapa kasus si APBT menelan atau bahkan tersedak mainannya sendiri hal ini sangat serius dan dapat mengakibatkan kematian bila tidak ditangani dengan cepat.

Setelah lancar dengan kelas awal mungkin bisa dilanjutkan dengan permainan menangkap bola tujuan dari permainan ini adalah untuk melatih perintah 'come' dan 'stay'. Caranya main-mainkan bola tenisnya didepan wajah si APBT setelah kelihatan dia bersemangat lemparkan bolanya sekuat mungkin dan biarkan si APBT mengejar bolanya, setelah bolanya tertangkap teriakan nama anjing anda dengan nada yang seantusias dan seriang mungkinkan gunakan juga hentakan tangan ke arah dalam sebagai body language untuk mengundang anjing anda agar datang, begitu si APBT datang menghampiri anda, jangan ragu untuk membuka tangan anda lebar-lebar kemudian peluk dan belai APBT anda dengan antusias sekali seolah-olah dia baru kembali setelah setahun menghilang.

Kemudian untuk perintah stay, saat APBT anda berhasil menangkap bola yang anda lempar segera tunjukan kedua telapak tangan anda kepada si APBT dan dengan semangat seolah-olah si APBT baru saja menginjak ranjau teriakan kata 'stay' berulang-ulang diikuti hentakan tangan kearah luar, bila si APBT menuruti perintah anda dan tidak jadi menghampiri berikan dia penghargaan, penghargaan terbaik adalah berupa antusiasme anda atas keberhasilan si APBT yang bisa diekspresikan dalam bentuk pelukan dan ciuman. Cara seperti ini bisa diteruskan untuk beberapa perintah lain dalam kelas obidience anda hanya perlu memvariasikan permainannya saja agar berkesinambungan dengan aktivitas dalam perintahnya.

Setelah mahir menguasai kelas basic obidience anda bisa melanjutkan ke kelas melewati rintangan, sebenarnya cara termudah adalah dengan melempar bola favorit si APBT melewati papan rintangan biasanya dengan antusias si APBT akan ikut melompat untuk mengejar bolanya tetapi khusus untuk latihan melewati rintangan saya lebih suka bila pemiliknya lebih involve lagi dalam aktifitasnya sendiri selain menyehatkan cara ini juga bagus untuk lebih mempererat hubungan antara si APBT dengan pemiliknya sebelum memulai latihan rintangan bersama pemilik pastikan bahwa sebelumnya sudah terjalin ikatan emosional yang kental di antara anda berdua.

Karena sudah memiliki bond dan kepercayaan yang kental si APBT akan belajar dari tingkah laku anda sama seperti anak anjing jantan belajar cara buang air kecil dari anjing-anjing dewasa jantan yang dia percaya, untuk mendorong APBT anda agar mau melewati papan rintangan bertangga anda harus lebih dulu memberikan contoh dengan bersemangat, jangan lupa agar memangil nama anjing anda seantusias mungkin agar dia mengikuti dari belakang.

Bila secara fisik memungkinkan jangan ragu-ragu untuk meloncat bila yang harus dilewati adalah papan jumping, tujuan dari cara ini bukan untuk menyiksa diri melainkan untuk membangun ikatan emosional yang lebih kuat serta untuk menjelaskan kepada si APBT bahwa tujuan dari semua aktifitas yang melelahkan ini adalah untuk dapat bersenang-senang bersama anda sebagai center of universe si APBT, jadi dengan kata lain memastikan bahwa yang matter adalah anda, bukan bola tennisnya atau melewati rintangannya.

Setelah lancar dengan kelas rintangan, pelajarannya bisa dilanjutkan ke kelas berikutnya yaitu protection, arti protection bagi saya berlainan dengan arti protection menurut guideline karya guna, bila dalam karya guna biasanya sangat dipentingkan adalah kepatuhan si anjing dalam mengikuti perintah-per-perintah yang menurut saya sangat penting sekali terutama untuk seekor working dog. Tetapi untuk APBT bukan protection seperti itu yang saya yang inginkan, yang saya inginkan adalah spontanitas yang tidak ber-ritme, spontanitas yang murni didorong oleh keinginan si APBT untuk berdiri tegap dengan seluruh kapasitas gameness yang dimiliki berusaha melindungi centre of universenya. Agar dapat menjalankan tugasnya untuk melindungi anda mula-mula

APBT harus diperkenalkan dengan teknik penyerangan, caranya sama dengan waktu anda membuat si APBT gemas dengan bola tenis hanya saja kali ini yang digunakan bukan bola melainkan sansak pelindung tangan setelah si APBT mulai gemas dengan sansaknya mulai ajari dia agar sansak yang berada ditangan si agitator dengan benar, biasanya si APBT akan tergoda untuk menyerang si agitator yang memancing dengan stick dan sansaknya teruskan kelas penyerangan ini sampai si APBT benar-benar mahir dan kuat mengenggam gigitan, pastikan agar agitatornya tidak selalu orang yang sama dan bila perlu dorong agar si APBT melakukan penyerangan dengan sedikit emosi setelah menguasai penuh teknik penyerangan lanjutkan ke kelas berikutnya yaitu ujian karena dalam beberapa kasus sering dijumpai anjing protection yang hanya mau menyerang dan merebut sansaknya saja jadi bukan benar-benar ingin menjatuhkan agitatornya, dalam ujian ini gunakan agitator yang berbeda dari yang biasa dijumpai si APBT dan pastikan bahwa si agitator memakai safety body suit atau safety wearpack, biarkan orang ketiga yang dipercayai, memegang leash APBT anda, perintahkan si agitator agar menyerang anda didepan si APBT, buat penyerangannya se-real mungkin bila perlu perintahkan si agitator agar membanting anda kesana kemari anda pun harus menyeimbangi akting si agitator dengan berteriak antusias memanggil-manggil nama APBT anda dengan nada meminta bantuan, biasanya si APBT akan mulai gelisah, mengonggong-gongong dan berulang-ulang menarik-narik leashnya berusaha menyerang si agitator, ini adalah saat yang paling tepat untuk memberikan sinyal agar leash si APBT dilonggarkan, sekaligus sebagai tanda bagi agitator untuk melepaskan anda serta menjauh agar cedera-cedera yang tidak diinginkan terhadap anda dapat dihindarkan.

Teknik-teknik pelatihan diatas hanya boleh dilakukan dengan supervisi yang ketat, setiap aktifitas harus dilakukan dengan mempertimbangkan faktor safety secara secara serius. Sangat penting untuk terlebih dahulu mendiskusikan faktor safety dengan pelatih anjing proffesional yang memiliki spesialisasi dibidang protection sebelum memulai kegiatan pelatihan. Mengabaikan faktor safety dapat menyebabkan cedera yang serius.