Oleh Armin Winkler/Diterjemahkan oleh Umar Sesko Ad. Tri Hananto.
Seperti yang saya janjikan, sekarang inilah bagian kedua dari artikel saya mengenai melatih insting berburu (prey drive). Normalnya saya tidak mengulang latihan ini dari awal lagi. Saya berasumsi bahwa pembaca sudah membaca bagian pertama dari artikel ini dan kemudian melanjuti diskusi dengan saya. Ada beberapa latihan yg saya pribadi merasa ada yg perlu di mulai dalam melatih prey drive ini, latihan-latihan tersebut akan saya uraikan dalam artikel ini.
Seperti kebanyakan orang yang main anjing kerja sudah cukup lama, saya paham betul bahwa latihan tidaklah selalu mengikuti langkah-langkah yg ditulis di buku atau ada di video. Tapi kalau kita berlatih dengan anjing yg mempunya prey drive yang solid, dan kita mengikuti program yang saya jabarkan dalam artikel ini, dapatlah kita simpulkan anjing yang mempunyai mental yang baik akan memiliki ciri-ciri seperti dibawah ini :
Dengan asumsi bahwa anjing kita memiliki ciri yang sama dengan diatas, maka transfer dari karung goni ke sleeve adalah langkah terbaik untuk latihan berikutnya. Baik itu puppy arm, sleeve intermediate atau full size arm semua ini tergantung pada progress si anjing. Tipe-tipe sleeve ini untuk sementara waktu tidaklah begitu penting karena bentuk latihannya sama saja.
Langkah awal untuk transfer ke sleeve adalah pertama membuat anjing mengerti bahwa sleeve adalah sasaran buruannya yang baru, dengan kata lain sleeve harus disamakan dengan karung goni atau handuk yang selama ini dipakai. Yang pertama-tama saya lakukan adalah mengayunkan dan membuat sleeve bergerak didepan si anjing yang sudah diikat atau ditahan pemilik. Lakukan agak berjauhan sehingga tidak bisa dijangkau dengan mudah. Setelah berkali-kali, sesekali lemparkan sekali ke arahya agar bisa diperoleh oleh anjing.
Saya mendapati hasil yang lebih memuaskan apabila saya tidak memulai latihan sleeve pada tangan untuk awal latihan dikarenakan:
Dalam tahap awal latihan ini kita seharusnya mengambil langkah hati – hati agar anjing lebih percaya diri sehingga drive yang si anjing miliki lebih keluar lagi dan bahkan lebih kuat.
Yang perlu kita perhatikan dalam latihan ini sebagai helper, kita menyadari bahwa sleever tidak lebih adalah bagian dari tubuh kita daripada sebuah karung atau handuk. Yang perlu kita berhati-hati dan ingat adalah ucapan Dr. Raiser: “apabila anda hendak melatih prey drive, maka fokus si anjing harus pada buruannya, yang berarti buruan tersebut harus tetap bergerak terus, bukan pada helpernya. Maka lebih lanjut buruan itu bukan bergerak maju ke anjing namun selalu menjauh dari anjing walaupun setelah tertangkap olehnya”. Kenapa saya membesar-besarkan masalah ini? jawabannya sederhana, hal ini memang hal yang paling penting.
Sebagaimana kita mencoba menggerakkan sleeve di alam bebas secara sporadik dan sangat mudah ditebak bahwa gerakkan tersebut dipandang sebagai tantangan bagi si anjing. Hal ini dapat pula memutarbalikkan fungsi prey drive ini. Masalah lain apabila kita bergerak maju ke depan, hal ini agak menyakiti mulut si anjing. Beberapa masalah yang sangat mengganggu saya ketika melihat banyak anjing-anjing anakkan dan muda menghindar dari sleeve seakan-akan takut akan dipukul atau takut sleeve itu menyakiti lehernya. “Buruan harus selalu menjauh dari anjing”. Konsep sleeve ini sama dengan konsep karung/handuk.
Sekarang saya jabarkan cara kerjanya. Seperti yang digambarkan sebelumnya, prey drive anjing distimulasi dengan sleeve yang bergerak yang mana dia akan berusaha menerjang dan menerkam namun karena jauhnya tidak tergapai akan membuat dia semakin ngotot. Pada saat kita hendak memberikan kesempatan untuk mengigit, bisa sambil dipegang atau sarungkan di tangan. Helper harus bergerak ke kanan dan kiri sampai pada saat anjing mengigit adalah pada saat kita bergerak maju menuju samping. Ingat jangan bergerak maju pas kedepan si anjing.
Beberapa hal yang harus dipertimbangkan:
Ini adalah proses belajar, kita ingin menunjukkan si anjing bagian mana pada sleeve yang harus dia gigit dengan cara memberi timing yang baik dan presentasi sleeve yang benar pula.
Begitu anjing menang atas sleeve maka tahap berikutnya adalah agar dia tetap mempertahankan buruannya. 2 metode yang saya gambarkan pada latihan dengan karung/handuk, menggunakan tali untuk di kaitkan dengan sleeve agar pada saat sleeve tidak dipertahankan kita bisa segera stimulasi atau menghidupkan terus menerus pada saat masih di gigitannya, cara berikutnya adalah dengan menantang untuk merebut kembali sleeve dari si anjing. Saya melakukan hal yang sama dengan metode karung/handuk agar saya mendapatkan gigitan pertama yang baik pada sleeve. Sama saja seperti karung/handuk, sleeve harus dipresentasikan secara progressif dan tinggi agar anjing mau pula melompat untuk mendapatkan kemenangan pada sleeve itu. Ingat, jangan terburu-buru untuk mengenalkan sleeve.
Sampai tahap ini saya merasa bahwa pentingnya untuk membicarakan sedikit mengenai latihan penyerangan lagi. Seperti yang telah digambarkan pada artikel sebelumnya latihan dimulai dengan menggunakan karung goni dan sebisa mungkin anjing telah diajarkan untuk mentarget dan membuat nafsu si anjing untuk mengigit terfokus pada karung saja bukan pada helper. Ada 2 poin yang paling penting yang mengakibatkan masalah baru ketika kita latihan dengan sleeve. Pertama, helper harus tahu bagaimana menerima gigitan anjing pada sleeve dengan sehalus mungkin agar anjing tidak merasa sakit dan sleeve harus dekat dengan badan helper agar lebih kelihatan mengancam bagi anjing
Raiser menggambarkan ketika dia memluai latihan ini dengan bergerak-gerak untuk menstimulasi si anjing, kemudian anjing dilepas ketika helper memberi signal. Pada mulanya anjing akan memberikan gigitan pada helper pada posisi samping ketimbang di depan yang lebih frontal. Lama kelamaan setelah terbiasa, pandangan frontal itu akan memberikan keinginan memburunya itu timbul lebih besar sehingga prey yang dipresentasikan oleh helper tepat didada secara horizontal akan diterjang dari depan. Semua gigitan pada latihan adalah penting dan helper haruslah lebih banyak membantu masalah-masalah si anjing dan membaca si anjing agar mengerti bagaimana cara mengigit yang benar sesuai targetnya.
Metode yang saya ajarkan sangatlah sama dalam prinsipnya, namun beda tekniknya. Begini, anjing akan di tahan dengan tali leher (kulit) dan distimulasi oleh helper sebagai prey yang mana sleeve akan bergerak-gerak dan biasanya saya akan membiarkan anjing kehilangan kesempatan untuk mengigit beberapa kali. Kemudian saya membawa pergi sleeve menjauh dari anjing dan pastikan mata anjing tetap fokus pada sleeve dengan cara mengoyang-goyangkannya. Pada awalnya saya tidak akan menjauh dari 5-10 meter dari anjing dan pada saat itu saya membuat posisi siap (presentasi) dengan sleeve tidak terlalu jauh dari tanah.
Begitu anjing mengonggong dengan intensifnya, saya beri tanda pada pawang untuk melepas si anjing. Kemudian anjing akan menerjang pada sleeve yg selalu bergoyang di tempat. Pada saat anjing akan melompat dengan target gigitan maka saya akan mengangkat sleeve pada ketinggian yang masih dicapainya.
Manuver untuk mengakhiri latihan dengan sleeve adalah dengan membuat anjing lebih nafsu lagi. Anjing akan meloncat ke depan dan ke belakang untuk mendapatkan sleeve yang maju dan mundur yang mana prey akan menjauh dari anjing. Kontak haruslah pada waktu sleeve pada posisi normal untuk melakukan pelatihan frontal ke depan. Hasil yang didapat dari anjing haruslah dirasakan oleh helper yang mana akan mempersiapkan anjing untuk trial. Untuk awal, biarkan anjing memenangkan sleeve. Saya merasa methode ini membawakan success yg besar bagi anjing yang tidak menyerang secara frontal dan keras.
Anjing yang menyerang helper secara frontal dan keras dari awal tanpa menyadarainya karena serangan kedua akan lebih memikat si anjing untuk mengigit. Seperti saya katakan pada prinsip – prinsip awal, latihan promosi prey adalah sama namun caranya sedikit berbeda. Kita harus sedikit berhati-hati untuk ini karena harus dengan timing yang tepat dari si helper. Saya merekomendasikan pada helper agar latihan ini dilakukan awalnya dengan anjing yang sudah berpengalaman yang mana gigitannya sudah bagus dan tepat sebelum melakukannya dengan anjing yang belum berpengalaman.
Skill selanjutnya untuk si anjing adalah selama promosi prey drive ini adalah sifat melawan balik yang aktif. Dalam buku dr. Raiser ditulis mengenai ini dalam bab “mengajar anjing untuk melawan”. Saya ingatkan kembali pada pembaca bahwa semua latihan tidak harus sama dengan langkah-langkah yang saya jabarkan. Kadang saya melatih sifat melawan ini pada awal apabila anjing mempunyai potensi untuk itu. Namun tetapi saya percaya bahwa gigitan pada sleeve, terjangan dan melawan adalah teknik yang harus dikuasai anjing sebelum latihan untuk trial yang mana program-program dilakukan semuannya. Oke kita kembali ke kata melawan. Apakah arti melawan bagi si anjing? Saya beri beberapa definisi. Melawan adalah sifat tegas pada diri anjing yang mana akan keluar pada saat stress yang terpendam pada latihan gigitan. Bentuk perlawanan yang biasanya terlihat adalah tarikan-tarikan yang kuat, geraman, gigitan kembali dan menggoyang-goyangkan buruan. Dr. Rasier berkonsentrasi penuh pada sifat “menggoyangkan buruan sampai mati”pada bukunya. Reaksi yang saya sukai adalah gigitan kembali untuk mendapatkan gigitan yang full karena bagi saya itulah yang paling penting bagi si anjing terutama dalam karirnya sebagai anjing sport. Untuk ini saya akan memberi sebutan “perlawanan”.
Mengajari perlawanan tergantung sekali pada anjing, kita harus mendesain latihan kita sampai pada tiap anjing. Seperti kata Dr. Raiser: “dalam diri anjing yang mempunyai drive yang kuat dan yang lemah biasanya akan cepat terstimulasi pada sifat “menggoyang-goyangkan buruan sampai mati”. Pada anjing lain mungkin ini tidak mungkin dilatih sampai pada umur 15 bulan atau lebih atau yang pernah mejalani latihan defence drive yang terlalu berat”. Untuk itu maka saya percaya sekali bahwa untuk selalu mempelajari teknik dan tiap langkahnya agar tidak terlewati. Kita harus mengenal semua sifat perlawanan sebagaimana adanya dan memberikan reward ketika itu terjadi, sama ketika kita melakukan latihan lainnya.
Saya akan jabarkan bagaimana mengajari anjing untuk melawan balik ke helper. Biarkan anjing menggigit pada sleeve namun posisi on leash, pada saat bersamaan helper mempertahankan sleeve dengan tenang dan tidak bergerak. Helper jangan terlalu menstimulasi anjing justru malah harus menenangkan si anjing. Tapi ingatlah, banyak cara untuk menstimulasi. Maka cara yg kita pakai untuk tahap ini adalah yang paling kecil dosisnya. Bisa dengan cara menggerakkan sedikit pada sleeve yg membuat si anjing kembali menggigit sedikit. Bisa dengan menutup mata si anjing atau pandangan mata ke mata yang lebih frontal atau dengan menggelitik leher si anjing atau menggangkat sedikit atau menggosok stik ke badannya atau menariknya kearah objek lain dan juga bisa meniup ke arah mukanya.
Banyak sekali cara dan kemungkinan yang bisa kita lakukan asal kita harus ingat jangan melakukannya secara berlebihan. Kemungkinan itu digunakan dengan tujuan si anjing mendapatkan tekanan stress lebih yang mana memberikan rasa tidak nyaman padanya. Stress itu haruslah disertai dengan faktor lain yg bisa melepaskan stress itu sendiri karena apa yng dirasakan oleh anjing pada stress itu adalah sesuatu momen yang melemahkan mentalnya. Anjing yang mempunyai drive yang bagus akan melawan stres tersebut dan stress itu yang menjadi suatu tuntutan yang menjadi dasar untuk melawan kembali.
Apa yang harus kita sadari adalah bahwa stress itu menjadi pemicu untuk melawan. Mungkin saja dengan kita membuat stress si anjing dalam latihan yang mana anjing akan melawan pada awal latihan, tapi kita harus ingat untuk memberikan kemenangan padanya. Itu bisa kita lakukan dengan melepaskan sleeve. Kita harus bisa merasakan perasaan apa yang keluar dari si anjing untuk memutuskan metode apa yang terbaik hingga tidak akan mengakibatkan masalah pada grip. Awalnya saya akan memberikan reward pada semua reaksi perlawanan sehingga saya tidak akan membuat si anjing merasa tidak aman dan nyaman (Raiser: toleransi agresi yang tidak enak akan mengakibatkan rasa ketidak-amanan dan kenyamanan). Namun tetapi, sejalan dengan perkembangan kepercayaan diri anjing dan keberanian untuk melawan, saya haruslah memilah-milah perlawanan mana yang saya beri reward, dan yang mana yang tidak. Contohnya, seekor anjing dengan grip yang tidak penuh dan menggoyang-goyangkan secara kasar tidaklah yang saya inginkan, namun saya akan menungggu grip yang penuh sebelum saya memberikan kekuatan pada perlawanannya.
Pada umumnya, saya akan katakan bahwa reward akan diberikan hanya pada gigitan yang menggoyang-goyangkan, geraman, atau tug sebagai penganti pada awal latihan hanya pada pada grip yang full dan hampir sempurna. Tapi sekali lagi saya harus katakan untuk menilai setiap situasi yang terjadi dan tidak ada sesuatu itu yg tidak terjadi tanpa latihan layaknya tidak ada pahatan pada batu tanpa kita memahatnya. Jika metode di atas, yang caranya sama dengan apa yang dr. Raiser gambarkan di bukunya, tidaklah mendekati dengan reaksi yang kita inginkan maka mungkin lebih baik kita menunggu agar anjing lebih dewasa lagi dan pada saat promosi defense drive mulai dilakukan.
Sebelum kita mengakhiri promosi prey drive, saya ingin mendiskusikan satu latihan lagi yang mana saya kira sangat penting. Latihan ini bertujuan untuk meledakkan bentuk drive dari fase kontrol. Untuk ini saya memerlukan anjing agar lebih berpengalaman dalam latihan dan pernah latihan gigit pada sleeve (paling tidak puppy sleeve) dan lebih baik dengan latihan perlawanan ( lebih baik namun tidak menjadi keharusan). Satu yang lebih umum namun menjadi masalah yang sangat besar dan sering saya temukan adalah anjing tertekan oleh pawangnya sendiri walaupun sedikit mungkin.
Drive anjing terkunci pada latihan kepatuhan, lagipula kepatuhan adalah untuk mengajarkan anjing bahwa pawang yang memutuskan kapan dia bisa dan tidak untuk menuruti instingnya. Adalah wajar kalau setelah kepatuhan latihan bitework membuat anjing tampil tertekan. Mari kita jabarkan beberapa kritik disini. Pernahkah anda mendengar drive capping? Apabila belum maka drive capping itu mempunyai arti sebagai pengumpulan drive melalui latihan kepatuhan. Sayang sekali hal ini haruslah dibarengi dengan keahlian agar teknik ini dilakukan dengan benar dan tidak semua termasuk saya ahli salam hal ini. Latihan yang saya akan gambarkan mempunyai tujuan yang sama hanya saja anjing harus belajar sendiri bukan pawangnya yang mengajarkan.
Cara yang saya lakukan diawal latihan ini adalah dengan melakukan seperti ujian escape ScH II dan III. Dengan kata lain, saya akan meminta pawang untuk memberi perintah down pada anjing dan pawang memegangnya pada collar. Kemudian saya sebagai helper berdiri pada posisi miring dari anjing dengan sleeve menghadap ke arah anjing. Kemudian anjing di lepas oleh pawang bersamaan dengan gerakan saya untuk lari. Begitu saya lari anjing harus segera mengejar dan mengigit sleeve. Begitu anjing mendapatkan grip yang pas dan tenang saya akan melepas sleeve dan memberikan kemenangan pada si anjing. Pada awalnya saya tidak menemukan grip si anjing tidak meyakinkan pada latihan stimulasi yang berat. Anjing bisa berkelakuan setengah hati karena latihan kepatuhannya untuk tetap down dan harus melanggar perintah downnya itu. Namun tetap saja anjing harus bisa mengumpulkan dan mengatasi drive untuk mengejar helper dan menggigit sleeve. Sebenarnya latihan ini sangat berat bagi si anjing dan saya yakin semua helper pasti setuju pernyataan saya ini bahwa semua anjing menunjukkan gigitan yang sangat kurang dalam awal latihan ini.
Latihan akan berkembang ketika anjing harus down dalam keadaan off leash dan tetap diam sampai helper bergerak. Ini akan membutuhkan kontrol sedikit lebih extra. Langkah selanjutnya perintahkan anjing untuk heel dan berjalan berputar sedikit kemudian down, lalu seketika mungkin helper melakukan escape. Selanjutnya kita heel sekali lagi kemudian perintahkan untuk sit kemudian ketika anjing sudah benar-benar duduk dengan tenang, helper segera melakukan penyerangan face to face secara frontal dengan sleeve.
Pembaca yang cermat akan segera mengenali serangan frontal ini sebagai bagian dari bagian ScH I. Akhirnya latihan berikut sebagai helper saya akan meminta pawang membawa anjing memutar saya dan kemudian stop dibelakang saya dan anjing dalam keadaan sit, kemudian dalam beberapa saat saya akan berputar dan menpresentasikan sleeve untuk anjing melakukan gigitan. Latihan down sebelumnya adalah bagian dari ScH II dan III escape, heeling ke blind adalah bagian dari ScH I, dan back transport adalah ScH II dan III sebelum melakukan face attack, semua ini adalah latihan-latihan yang banyak tekanan dari pawangnya dalam setiap trial. Anjing yang belajar bagaimana mengeluarkan drive dari fase kepatuhan akan mendapatkan beberapa masalah dari latihan ini. Saya mengajarkan latihan-latihan ini dalam promosi prey drive karena saya pikir anjing belajar mengeluarkan drive lebih mudah daripada mereke hanya bekerja untuk mengeluarkan prey drive dan belum lagi stres dari defense drive yang keluar. Pada hakikatnya level kepatuhan yang dilewati haruslah sesuai dengan level kepatuhan yang sudah diajarkan.
Tujuan dari promosi prey drive ini haruslah dicapai ketika anjing belajar bahwa keberadaan helper dilapangan berarti buruan berharga tidak terlalu jauh untuk didapatkan, dan itu bisa didapatkan dengan mengonggong dan menguasai dengan baik bagaimana grip yang baik, cepat, terjangan keras, melawan dan mengeluarkan drive dari fase kepatuhan. Sampai titik ini, dilapangan, helper akan menjadi stimuli pembangkit untuk prey drive si anjing. Jika kita sanggup memberikan fondasi yang kuat dan solid untuk prey drive dalam latihan proteksi ini maka selanjutnya dalam dunia sport kita akan mendapatkan sukses yang besar.
Tentu saja seperti yang dikatakan sebelumnya bahwa prey drive juga bisa mengalami kemunduran. Salah satu masalah terbesar adalah prey drive bisa mengakibatkan anjing capek dan sedikit mengalami ketidaksadaran. Ini bisa terlihat pada saat anjing terlihat malas untuk mengejar atau menangkap buruannya lagi, Raiser menyebutkan hal ini sebagai spesifikasi simulasi aksi yang melelahkan. Ketika prey drive anjing sudah melelahkan itu berarti latihan terlalu berlebihan. Apabila level lelah itu terlalu cepat maka untuk menormalkan kembali sangatlah sulit. Masalah lain dengan prey drive adalah kurangnya drive pada si anjing hingga untuk mengigit karung saja sangat susah. Dengan anjing seperti ini yang kurang harapan, kemajuan tidak dapat dicapai dengan latihan prey saja. Saya tidak mengatakan bahwa bahwa latihan prey drive itu ada sisi negatifnya karena seyogyanya prey drive harus menjadi pondasi dari latihan ini. Yang mau saya katakan dengan jelas bahwa latihan tidak hanya selesai dengan promosi prey drive saja. Kita masih harus melatih anjing untuk menggunakan defense drivenya, dan kemudian kita harus bekerja bagaimana membentuk defense menjadi prey dan bagaimana nanti kita membuat kedua drive ini seimbang. Saya berharap nanti kita ada kesempatan untuk memberikan diskusi dalah topik ini dan juga menjelaskan beberapa terminologi kinologi.
Cai vom Gruntenblick
Bahaya Kegemukan Pada Anjing
ADOPSI ANAK ANJING
Tirza Jermias - 25 September 2025 - 18:51
Dicari Kennel Boy
Fau - 24 September 2025 - 14:04
FREE ADOPSI ANAK ANJING
Fransisca - 19 September 2025 - 06:32
Adopsi Anjing
Handriko - 10 September 2025 - 17:23
Anak Anjing Mencari Adopter
Vania - 08 September 2025 - 17:11
Open Adopt Anjing Mix
Devi - 28 Agustus 2025 - 10:54
Cari Adopter Mix Daschund/tekel
Fani - 20 Agustus 2025 - 13:50
Free Adopsi Puppy Mix Beagle
Adi - 20 Agustus 2025 - 08:43
Dicari Adopter
Heryanto - 06 Agustus 2025 - 10:49
Open Adopt
Anton - 27 Juli 2025 - 18:21
Lowongan Kennel Boy Anjing
Nur Azizah - 27 Juli 2025 - 17:02
For Doglover Only Free Open Adopt
Jim - 17 Juli 2025 - 21:27
Jual Pomeranian Putih Betina
12 Oktober 2025 - 09:51
[Vlog Dunia Anjing Kita]
For Sale Puppy Female Yorkshire Tea Cup
11 Oktober 2025 - 11:01
[Anjing Yorkshire Terrier]
For Sale Puppy Male Female Mame Shiba Inu
09 Oktober 2025 - 11:27
[Anjing Shiba Inu]
Toy Poodle Super Cebol
09 Oktober 2025 - 11:23
[Anjing Poodle]
Jual Toy Poodle Pesek
06 Oktober 2025 - 18:16
[Anjing Poodle]
For Sale Puppy Male emale Chow Chow
06 Oktober 2025 - 18:09
[Anjing Chow Chow]
Dijual Anjing Mini poodle Red
06 Oktober 2025 - 18:05
[Anjing Poodle]
Exotic Micro American Bully
06 Oktober 2025 - 17:52
[Anjing American Bully]
Dijual 2 Ekor Cavalier Spaniel Good Quality
04 Oktober 2025 - 19:03
[Anjing Cavalier King Charles Spaniel]
For Sale Puppy Super Mini Yorkshire Terrier
03 Oktober 2025 - 16:55
[Anjing Yorkshire Terrier]
Jual Anakan Micro Tea Cup Yorkie
02 Oktober 2025 - 21:17
[Anjing Yorkshire Terrier]
For sale Alaskan Malamute
01 Oktober 2025 - 17:17
[Anjing Alaskan Malamute]